kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45899,52   0,77   0.09%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbankan menengah besar ikut semarakkan aksi penambahan modal


Rabu, 10 November 2021 / 15:50 WIB
Perbankan menengah besar ikut semarakkan aksi penambahan modal
ILUSTRASI. Bank KB Bukopin bakal gelar rights issue


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari

Direktur Utama BJB Yuddy Renaldi mengatakan, rencana rights issue tersebut sudah mendapatkan persetujuan pemegang saham. "Rights issue direncanakan digelar pada kuartal I 2022. Harganya akan ditentukan kemudian dengan mempertimbangkan hasil penilaian harga wajar dan harga pasar,”katanya.

Tak akan berselang lama dari pelaksanaan rights issue itu, BJB juga akan kembali melakukan penambahan modal. Direktur Keuangan BJB Nia Kania mengatakan, perseroan akan melakukan rights issue dalam jumlah yang lebih besar lagi.

Penambahan modal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan permodalan perseroan agar bisa masuk menjadi Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) 3 dengan modal inti Rp 14 triliun - Rp 70 triliun.  Sementara per September 2021, Bank BJB masih masuk kelompok KBMI 2 dengan modal inti Rp 10,85 triliun.

Tahun depan, BJB optimis bisa meningkatkan ekspansi bisnisnya. Perseroan menargetkan kredit dan DPK bisa tumbuh di kisaran 9%. Perseroan juga akan terus melanjutkan transformasi digitalnya.

Yuddy menambahkan, BJB sudah mendapatkan persetujuan dari OJK sebagai Kelompok Usaha Bank (KUB) dengan didirikannya BJB Sekuritas. Oleh karena itu, perseroan tidak perlu menambah modal inti anak usaha syariahnya menjadi Rp 3 triliun per akhir 2023. Pasalnya, sebagai bagian dari KUB maka modal intinya cukup Rp 1 triliun.

Baca Juga: Industri perbankan menunjukkan perbaikan kinerja di kuartal III-2021

Kendati begitu, BJB Syariah sedang melihat peluang juga untuk melakukan Initial Public Offering (IPO). Pasalnya, ada beberapa investor strategis yang bergerak di bidang syariah menyatakan minat masuk ke bank ini.

"Mereka baru sebatas menyatakan minat sehingga saya belum bisa sebutkan nama. Karena itu rencana IPO ini juga masih belum final," pungkas Yuddy.

Sementara Bank Sumut akan melakukan penambahan modal tahun depan lewat IPO. Rencana melantai di bursa itu sudah disetujui pemegang saham pada September 2021 lalu. Bank ini akan melepas sahamnya ke publik maksimal 30%.

Dirut Bank Sumut Rahmat Fadillah Pohan menjelaskan, pihaknya menargetkan melepas saham sebanyak-banyaknya 5 miliar lembar saham dengan  target dana sekitar Rp 1 triliun. Dana IPO tersebut akan dipergunakan untuk peningkatan permodalan, infrastruktur dan IT Bank Sumut.

Selanjutnya: Berharap ekonomi pulih, Sri Mulyani malah pangkas target penerimaan PPh tahun depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×