kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Perbankan menggenjot bisnis KPR


Rabu, 02 Februari 2011 / 09:34 WIB
Perbankan menggenjot bisnis KPR


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Edy Can

JAKARta. Meski ancaman inflasi dan kenaikan bunga acuan membayangi, ditambah risiko kenaikan harga bahan bangunan, kredit sektor properti tetap menjadi favorit bagi perbankan. Banyak bank yang menggadang-gadang kredit pemilikan rumah (KPR) sebagai andalan bisnis mereka di tahun ini.

Bank Tabungan Negara (BTN), sebagai penguasa pasar KPR bersiap menaikkan target pembiayaan rumah hingga 30% tahun ini. Direktur Konsumen BTN Irman A. Zahiruddin menuturkan, realisasi pembiayaan KPR BTN tahun lalu diperkirakan bakal mencapai angka Rp 15 triliun hingga Rp 20 triliun.

Bila angka tersebut terealisasi, artinya terjadi kenaikan sebesar 25% dibandingkan dengan penyaluran kredit selama tahun 2009. "Untuk itu, tahun ini targetnya kami naikkan 25%, maksimal 30% menjadi sebesar Rp 26 triliun," ujar dia kepada KONTAN, Selasa (1/2).

Dari target penyaluran KPR tersebut, sekitar Rp 5,98 triliun akan disalurkan melalui program subsidi pemerintah dengan pola Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Dari nilai itu, sebanyak Rp 181 miliar akan direalisasikan dengan pola pembiayaan syariah.
Sejatinya, kapasitas ekspansi KPR BTN bisa lebih besar. Cuma, BTN mengaku memilih sedikit moderat dan memasang target dengan pertimbangan risiko.

Hal yang wajar jika BTN semakin agresif menjual KPR. Dari sisi kualitas kredit, sejauh ini KPR BTN masih termasuk stabil. Terindikasi dari rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) sebesar 3%. "Kami akan menurunkan angka itu tahun ini," imbuh Irman.

Bank Bukopin juga sami mawon. Bank yang penetrasi KPR-nya terbilang masih kecil ini, berancang-ancang membesarkan pasar. Untuk itu Bukopin terlibat menyalurkan FLPP mulai tahun ini. "Target pertumbuhan KPR kami tahun ini naik dua kali lipat, sehingga bisa menembus Rp 3 triliun," ungkap Direktur Utama Bukopin Glen Glenardi.

Tahun lalu, porsi KPR di Bukopin baru 6,8% dari total portofolio kredit yang mencapai Rp 29 triliun. Dengan menambah ekspansi, porsi KPR Bukopin diharapkan bisa naik menjadi 15%.

Pemain baru agresif

Bank yang relatif baru menggarap pasar KPR, yakni Bank Mutiara juga memasang KPR sebagai andalan kredit konsumen tahun ini. "Kami akan memperbanyak kerjasama dengan para pengembang," ujar Direktur Utama Mutiara Maryono.

Tahun ini, Bank Mutiara menargetkan penyaluran KPR senilai Rp 400 miliar. Tahun lalu, penyaluran KPR Mutiara sekitar Rp 114 miliar. "Dengan target tahun ini, portofolio KPR kami bisa naik menjadi 2% dari total kredit," katanya.

Demi memenuhi target tersebut, Bank Mutiara menjalin kerjasama dengan sejumlah pengembang properti. Misalnya, Gapuraprima Group. "Kami akan memberikan KPR dan KPA ke seluruh proyek properti Gapuraprima Group yang tersebar di berbagai wilayah," imbuh Maryono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×