kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbankan optimistis kuota KUR akan tersalurkan sepenuhnya di paruh kedua tahun ini


Jumat, 24 Juli 2020 / 05:15 WIB
Perbankan optimistis kuota KUR akan tersalurkan sepenuhnya di paruh kedua tahun ini


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sejumlah bank telah bergerak naik sejak Juni paska pelonggaran kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Melandainya permintaan restrukturisasi membuat bank juga jadi bisa lebih fokus mendorong ekspansi penyaluran KUR.

Oleh karena itu, perbankan masih optismis bisa menyalurkan KUR sesuai dengan kuota yang sudah ditetapkan pemerintah. Fokus pada sektor usaha yang masih propektif dan digitalisasi pembiayaan merupakan strategi utama mereka untuk bisa mencapai target tersebut.

BRI misalnya telah mencatat ada kenaikan sejak bulan Juni setelah sepanjang April - Mei 2020 melambat akibat pandemi Covid-19. Melihat perkembangan ini, BRI optimis bisa merealisasikan kuota KUR yang diperoleh perseroan dari pemerintah sebesar Rp 120,2 triliun tahun ini walaupun realisasi di semester I baru Rp 56 triliun atau 46,66% dari kuota.

Baca Juga: Bank pelat merah optimalkan subsidi bunga

Amam Sukriyanto, Sekretaris Perusahaan BRI menjelaskan, selama bulan April dan Mei, pihaknya lebih fokus membantu debitur UMKM yang terdampak pandemi lewat restrukturisasi kredit. "Di dua bulan itu, 80% fokus aktivitas tenaga pemasar mikro BRI adalah untuk restrukturisasi kredit dan sisanya sebesar 20% ekspansi kredit," jelasnya pada Kontan.co.id, Kamis (23/7).

Baru kemudian memasuki bulan Juni, fokus perseroan untuk melakukan ekspansi meningkat jadi 66% karena permintaan restrukturisasi sudah mulai melandai setelah pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Untuk bisa merealisasikan semua kuota yang diperoleh tahun ini, BRI melakukan strategi dengan fokus membidik sektor prioritas seperti pertanian, pangan, obat obatan dan alat kesehatan serta melakukan digitalisasi dalam penyalurannya.  Selain itu, lBRI juga melakukan channeling penyaluran KUR melalui ecommerce dan aplikasi ride-hailing seperti tokopedia, gojek, shopee dan grab.

Senada, BNI juga optimis bisa mencapai target penyaluran KUR Rp 22 triliun sesuai jatah yang diberi pemerintah walaupun di paruh pertama baru terealisasi Rp 7.5 triliun atau 34%.

Sama seperti BRI, bank ini juga fokus membantu debitur terdampak Covid-19 lewat restrukturisasi kredit selama bulan April dan Mei. "Sehingga penyaluran KUR per bulan hanya mencapai 30% dari kondisi normal. Memasuki bulan Juni, penyaluran KUR BNI meningkat menjadi 50%-60% dari kondisi normal setelah pelonggaran PSBB," kata GM Divisi Bisnis Usaha Kecil-2 BNI Bambang Setyatmojo.

Baca Juga: BRI yakin dapat menyalurkan KUR Rp 120,2 triliun hingga akhir tahun

Sementara dari awal hingga 20 Juli, ungkap Bambang, penyaluran KUR BNI sudah mencapai 80% dari kondisi normal. Perdagangan merupakan sektor yang paling banyak menyerap KUR BNI sejak Juni.

BNI telah menyiapkan program agar bisa menyalurkan jatah KUR tahun ini yakni melakukan pembiayaan secara klaster dengan pola off taker dan collection agen dan memanfaatkan value chain debitur korporasi perseroan. Kemudian, melakukan digitalisasi proses melalui aplikasi BNI Move dan DigiKU yakni platform pinjaman digital untuk UMKM yang baru saja diluncurkan Himbara berkerjasama dengan e-commerce.

Penyaluran Bank Mandiri juga belum separuh target. Realisasinya masih Rp 7,03 triliun atau 39,69% dari jatah KUR diamanahkan pemerintah tahun ini yakni Rp 30 triliun. Sama seperti dua saudara afiliasinya, perseroan masih optimis kuota itu akan tersalurkan hingga akhir tahun.

"Setelah adanya pelonggaran PSBB, penyaluran KUR tentunya lebih cepat dikarenakan UMKM dan usaha produktif lainnya mulai aktif kembali dan membutuhkan fasilitas permodalan untuk mengembangkan dan menopang usaha yang dimiliki," kata Rully Setiawan, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri.

Sektor yang yang paling banyak menyerap KUR Bank ini setelah pelonggaran PSBB adalah sektor produksi seperti pertanian, jasa produksi, dan perdagangan sembako atau alat-alat kesehatan.

Baca Juga: Menanjak sejak Juni, Bank BNI optimistis dapat salurkan KUR Rp 22 triliun tahun ini

Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada saat peluncuran platform Digital Lending UMKM atau DigiKu mengungkapkan realisasi penyaluran KUR secara nasional baru mencapai Rp 76 triliun hingga Juni 2020. Itu baru 40% dari anggaran KUR Rp 190 triliun tahun ini. "Itu diberikan kepada 2,2 juta debitur," ujarnya.

Ia mengatakan, penyaluran KUR akan diakselerasi melalui teknologi digital di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya, melalui platform Digital Lending UMKM atau DigiKu diluncurkan Bank Himbara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×