kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbankan Rajin Mencari Dana Segar dari Penerbitan Green Bond


Selasa, 23 Mei 2023 / 21:25 WIB
Perbankan Rajin Mencari Dana Segar dari Penerbitan Green Bond
ILUSTRASI. Paparan publik penerbitan Green Bond Tahap I 2023 oleh Bank Mandiri.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank-bank plat merah berlomba melakukan aksi korporasi dalam meningkatkan permodalannya dengan mengambil dana segar dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan (Green Bond).

Yang terbaru PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengumumkan untuk melakukan penerbitan Green Bond Bank Mandiri Tahap I Tahun 2023 dengan dana yang diincar sebesar Rp 5 triliun.

Penerbitan Green Bond ini adalah bagian dari PUB Green Bond Bank Mandiri dengan total sebesar Rp 10 triliun yang akan digunakan untuk membiayai kembali kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam kategori Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) sebagaimana diatur dalam POJK No.60/POJK.04/2017 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang Berwawasan Lingkungan (Green Bond).

Baca Juga: Bank Mandiri Terbitkan Green Bond Tahap I 2023, Incar Dana Rp 5 Triliun

Bank Mandiri menawarkan range kupon dalam 3 seri kepada masyarakat dengan rincian Seri A berjangka waktu 370 hari akan memberikan kisaran kupan 5,50% sampai 6.00%. Seri B dengan jangka waktu 3 tahun akan memberikan kisaran kupon 5,75% - 6,50%. Seri C dengan jangka waktu 5 tahun akan memberikan kisaran kupon 5,95-6,95%

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, mengatakan penerbitan Green Bond ini merupakan salah satu inisiatif strategis untuk memperkuat struktur pendanaan dalam mendukung rencana ekspansi bisnis dalam kerangka implementasi Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) Bank Mandiri pada pilar Sustainable Banking.

“Penerbitan Green Bond merupakan salah satu inisiatif yang mempertegas konsistensi Bank Mandiri dalam penerapan keuangan berkelanjutan Berkelanjutan melalui pengembangan produk dan jasa Keuangan berkelanjutan serta peningkatan portfolio Green Financing. Hal ini juga menjadi komitmen kami dalam mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) Indonesia pada 2060,” ujar Darmawan di Jakarta dalam Public Expose Virtual, Selasa (23/5).

Darmawan menambahkan, dana yang dihimpun dari penerbitan Green Bond ini akan digunakan untuk mendukung pembiayaan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan. Hal ini menjadi salah satu upaya untuk mengakselerasi peningkatan eksposur bank bersandi bursa BMRI ini ke sektor hijau.

Baca Juga: Diburu Investor, Green Bond Pertamina Geothermal (PGEO) Oversubscribed 8,25 Kali

Untuk mendukung aksi korporasi ini, Bank Mandiri telah menunjuk 6 perusahaan sebagai penjamin emisi efek, yakni di antaranya PT Bahana Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.

Sementara itu bank plat merah lainnya seperti  PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) telah lebih dulu menerbitkan Green Bon pada tahun 2022 lalu. 

Saat ini BRI masih memiliki plafond dalam penerbitan green bond. Tahun lalu Bank menerbitkan Green Bond senilai Rp5 triliun dan merupakan bagian dari PUB obligasi lingkungan berkelanjutan dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp 15 triliun dan dilakukan bertahap selama 3 tahun, dari 2022 hingga 2024.

Adapun realisasi dari Green Bond yang diterbitkan pada 2022 lalu yakni 80% yang mana diantaranya digunakan untuk pembiayaan green project.

"BRI melihat bahwa potensi pendanaan melalui Green Bond masih sangat besar, hal tersebut tercermin dari penerbitan tahun lalu yang mendapatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 4,4 kali," kata Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto kepada Kontan, Selasa (23/5).

Dari sisi kinerja, dampak penerbitan green bond pada tahun lalu yakni mendorong peningkatan proporsi kredit ESG BRI. Dimana hingga akhir kuartal I 2023 tercatat kredit ESG BRI sebesar Rp710,9 triliun atau 66,7% dari total penyaluran kredit BRI.

Baca Juga: Berikut Kualifikasi Proyek yang akan Didanai dari Penerbitan Blue Bond

Jumlah tersebut ini meningkat dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yakni sebesar Rp.639,8 triliun atau 65,6% dari total penyaluran kredit BRI. Ini menjadikan BRI sebagai bank dengan portofolio kredit ESG terbesar di Indonesia.

Di sisi lain, Aestika mengatakan penerbitan green bond tersebut mempertegas posisi BRI sebagai first mover on sustainable banking di Indonesia dan berupaya untuk terus meningkatkan pembiayaan kepada aktivitas bisnis yang berkelanjutan (sustainable business activities), termasuk di dalamnya green financing sebagai upaya memberikan value kepada seluruh stakeholders. 

Roadmap BRI tercermin dalam dalam penerapan prinsip keuangan berkelanjutannya yang tidak hanya untuk memenuhi regulasi (beyond compliance). Aestika bilang komitmen tersebut tertuang dalam Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan BRI yang antara lain dengan melakukan pendanaan berbasis green funding, melalui kerjasama dengan merchant untuk produk yang ramah lingkungan, dan meningkatkan perhatian investor atas implementasi keuangan berkelanjutan. 

"Perseroan akan terus melakukan mapping terhadap portofolio usaha berkelanjutan dan memberikan kredit kepada sektor usaha yang ramah lingkungan hidup. Selanjutnya, perseroan akan terus menjalankan kegiatan operasional dengan efisien, ramah dan tidak merusak lingkungan hidup," kata Aestika.

Baca Juga: Toko Buku Gunung Agung Tutup, Ini Sejarah Toko Buku yang Ada Sejak Pasca-Kemerdekaan

Senada, Bank BNI juga telah melakukan aksi penguatan modalnya dengan menerbitkan Green Bond dengan target dana hingga Rp 5 triliun. Penawaran surat utang ini telah dilakukan pada Mei tahun 2022 lalu.

Green Bond ini ditawarkan dalam 3 seri, yakni seri A dengan jangka 3 tahun, seri B jangka 5 tahun, dan seri C jangka 7 tahun. Kategori KUBL antara lain proyek-proyek yang berkaitan dengan energi terbarukan, efisiensi energi, pengolahan sampah menjadi energi dan manajemen limbah, penggunaan sumber daya alam dan penggunaan tanah yang berkelanjutan, konservasi keanekaragaman hayati darat dan air, transportasi ramah lingkungan, pengelolaan air dan air limbah yang berkelanjutan, adaptasi perubahan iklim, gedung berwawasan lingkungan, serta pertanian berkelanjutan. 

Dalam Catatan Kontan, Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini mengungkapkan, bahwa surat utang ini ditawarkan dalam tiga seri dengan tenor serta kupon yang menarik. Seri A untuk jangka waktu tiga tahun dengan tingkat bunga 6,35%-7,25%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×