Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Azis Husaini
DAI juga bekerja sama dengan Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam melakukan sosialisasi asuransi kepada para pelaku UMKM dan masyarakat pra sejahtera. Fachri Adnan, Ketua Panitia Hari Asuransi 2019 menyatakan Kolaborasi dengan PNM ini ditargetkan dapat menjangkau 1.000 peserta di 10 titik.
“Kotanya di Cirebon, Purwakarta, Depok, Bandung, Tegal, Pasar Minggu, Jember, Banyuwangi, Cimahi dan Tasikmalaya. Salah satu pesan utama yang kami angkat di program literasi ini adalah bagaimana asuransi merupakan salah satu bentuk investasi penting, yang akan sangat diperlukan saat terjadinya risiko atau musibah,” tutur Fachri.
Baca Juga: Wah, Enam Nasabah Gugat Jiwasraya Senilai Rp 40,35 Miliar premium
Puncak rangkaian kegiatan Hari Asuransi 2019 akan berlangsung di sisi timur Lapangan Bajra Sandi Renon, Denpasar, pada 20 Oktober 2019 dan akan dikemas dalam bentuk kemeriahan festival.
Rangkaian acara akan diawali dengan kegiatan funwalk yang diikuti oleh lebih 2.000 peserta yang terdiri dari para insan asuransi dan masyarakat Bali, lalu dilanjutkan dengan kemeriahan karnaval, kuliner, atraksi olahraga ekstrem, dan pertunjukan musik.
OJK optimistis bahwa penetrasi dan literasi yang rutin dilaksanakan oleh seluruh Pelaku Usaha Jasa Keuangan, dalam hal ini khususnya industri asuransi akan mendorong peningkatan akses keuangan dan literasi di masyarakat.
”Dalam konteks yang lebih luas, tema yang diambil ini juga searah dengan program pemerintah yang mencanangkan target keuangan inklusif atau presentasejumlah penduduk dewasa yang memiliki akses layanan keuangan pada lembaga keuangan formal sebesar 75% pada akhir tahun 2019, target tersebut tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 82 tahun 2016,” tutur Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan NonBank (IKNB) OJK Riswinandi.
Baca Juga: AAUI soroti milenial pada Indonesia Rendezvous ke-25
Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan bahwa tahun depan lndonesia akan memasuki periode dengan komposisi jumlah penduduk produktif yang tinggi, Hal ini akan berimplikasi pada meningkatnya demand terhadap asuransi karena sebetulnya lapisan golongan masyarakat ini akan membutuhkan berbagai produk keuangan baik untuk proteksi, investasi, dan lain sebagainya.
”Potensi tersebut juga ditunjang dengan hegemoni insurance technology (insurtech) yang kian populer, melalui evolusi dalam semua aspek operasional asuransi mulai dari sisi penjualan produk, underwriting hingga pembelian polis Yang bisa dilakukan hanya dengan sentuhan jari. Inovasi ini akan memudahkan perusahaan-perusahaan dalam menjangkau untapped market dan tentunya akan memberikan penga!aman baru pada calon tertanggung," pungkas Riswinandi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News