Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan saham-saham bank berkapitalisasi besar (big caps) mulai menunjukkan tren positif. Dalam beberapa bulan terakhir, saham-saham tersebut sempat mengalami koreksi yang cukup dalam.
Namun, kini pergerakan saham bank big caps mulai konsisten memperlihatkan perbaikan, terutama dalam periode sepekan hingga sebulan terakhir.
Berdasarkan data RTI dalam dua periode tersebut, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatatkan performa paling baik. Saham BBNI mengalami kenaikan hingga 6,91% dalam sepekan terakhir, mencapai Rp 5.025 per saham.
Sebulan terakhir, harga BBNI sudah naik hingga 13,43%. Kenaikan ini sejalan dengan inovasi terbaru BNI yang meluncurkan aplikasi super apps terbaru bernama Wondr by BNI.
Baca Juga: BNI Targetkan Peningkatan Kredit Hijau Sebesar Rp 71,3 Triliun di Semester II 2024
Namun, meskipun ada tren kenaikan, harga BBNI belum kembali ke level terbaiknya sepanjang tahun 2024. Saham BBNI masih tercatat terkoreksi hingga 6,51% secara year to date (YtD).
Selanjutnya, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga mulai menunjukkan rebound pada pergerakan harga sahamnya. Meskipun industri perbankan sedang menghadapi tantangan kualitas kredit UMKM, BBRI yang merupakan pemain utama di segmen ini menunjukkan kenaikan harga saham sebesar 2,08% dalam sepekan terakhir, mencapai Rp 4.900 per saham. Dalam sebulan terakhir, harga BBRI naik sekitar 12,64%.
Namun, seperti BBNI, saham BBRI juga belum mampu kembali ke performa terbaiknya di tahun 2024 ini. Harga saham BBRI masih terkoreksi sekitar 14,41% secara ytd.
Direktur Bisnis Mikro BBRI, Supari, tetap menggenjot penyaluran kredit di segmen UMKM, terutama KUR. Dari Januari hingga Mei 2024, BBRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp 76,4 triliun kepada 1,5 juta debitur.
Nilai ini setara dengan 46,33% dari total kuota penyaluran KUR BRI untuk tahun 2024 yang sebesar Rp 165 triliun. NPL KUR BRI tetap terjaga di kisaran 2%.
Baca Juga: BRI Salurkan KUR Senilai Rp76,4 triliun pada 1,5 Juta Pelaku UMKM
Supari menyatakan bahwa BBRI memiliki strategi untuk menjaga NPL KUR, termasuk melalui penyaluran kredit secara selective growth, peningkatan recovery rate, serta monitoring pinjaman secara ketat, baik online maupun offline.
Sementara itu, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sudah lebih dahulu kembali ke performa terbaiknya. BMRI sudah naik 6,2% secara YtD, sementara BBCA telah naik hingga 7,18% YtD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News