Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank Permata memutuskan tak akan agresif dalam menyalurkan kredit infrastruktur. Sebab sektor infrastruktur membutuhkan pembiayaan dalam jumlah besar dan memakan jangka waktu lama.
Menurut Roy Arman Arfandy, Direktur Wholesale Bank Permata, kredit infrastruktur cenderung memerlukan pembiayaan dalam jumlah besar. "Sementara tenornya panjang-panjang semua. Sehingga kami memilih lebih selektif," kata Roy di Jakarta, belum lama ini.
Roy menambahkan jumlah kredit infrastruktur yang telah disalurkan di Bank Permata masih dibawah 5% dari total kredit tahun lalu yang mencapai Rp 106,98 triliun. Dengan demikian, kredit infrastruktur di Bank Permata pada tahun lalu tidak sampai Rp 5,34 triliun.
Untuk tahun ini, Bank Permata tetap tak mau agresif dengan menargetkan hanya maksimal 5% dari total kredit di akhir tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News