Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Jamkrindo terus berupaya meningkatkan peranannya dalam mendorong pertumbuhan usaha di sektor usah mikro, kecil, menengah (UMKM) dan koperasi. Apalagi mereka dikenal sebagai tulang punggung perekonomian di Indonesia.
Dalam hal ini Jamkrindo berkontribusi untuk meningkatkan kapasitas UMKM, khususnya melalui bisnis penjaminan kredit.
Direktur MSDM, Umum, dan Kepatuhan Perum Jamkrindo Sulis Usdoko menilai, lewat penjaminan kredit tersebut, mereka bisa mengakses pinjaman kepada lembaga keuangan, seperti program kredit usaha rakyat (KUR) yang sudah berjalan beberapa tahun.
Baca Juga: Jamkrindo siap bergabung di holding asuransi BUMN
Melalui penjaminan ini, mereka bisa mudah mengakses permodalan dalam meningkatkan skala usaha. Apalagi potensi pengembangan UMKM di Indonesia masih sangat besar dan kini banyak pihak terlibat dalam mengembangkan sektor ini. Maka itu diperlukan kolaborasi untuk meningkat daya saing.
“Harus ada pihak lain yang membantu UMKM untuk keluar dari kesulitannya dalam mengakses modal. Maka itu Jamkrindo membuka akses mereka kepada lembaga keuangan untuk meningkatkan usahanya,” kata Sulis, dalam siaran pers, Senin (5/8).
Jamkrindo berhasil mencatatkan volume penjaminan sebesar Rp 102,88 triliun atau naik 18% secara year on year (yoy). Volume penjaminan tersebut terdiri dari penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 28,53 triliun dan penjaminan non-KUR sebesar Rp 74,35 triliun.
Baca Juga: Jamkrindo bidik penjaminan untuk tiga fintech tahun Ini
Dari capain itu, Jamkrindo sukses menghasilkan laba sebelum pajak (EBT) Rp 372,03 miliar yang naik 82,28% dari tahun sebelumnya Rp 204,1 miliar.
Pencapaian ini tidak terlepas dari usaha menjaga keberlanjutan bisnis dengan fokus meningkatkan pertumbuhan serta mengoptimalkan kapasitas secara efektif dan efisien.
Beberapa inisiatif yang telah dijalankan oleh Jamkrindo dalam rangka menjaga keberlanjutan bisnis, antara lain adalah penguatan kompetensi sumber daya manusia, melakukan pengembangan produk yang memiliki nilai tambah, memperkuat penetrasi pasar dengan berbagai inovasi, dan melakukan inisiatif sinergi dengan berbagai mitra bisnis.
Sampai akhir tahun, perusahaan yakin dapat memenuhi target volume penjaminan kredit sebesar Rp 182,36 triliun. Pihaknya akan terus berkomitmen memperluas pasar penjaminan dengan membuka kerja sama baru dengan perbankan, non-perbankan, dan BUMN, serta melakukan kajian-kajian strategis menciptakan produk penjaminan sesuai perkembangan industri perbankan dan non-bank.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News