Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Melambatnya penyaluran kredit perbankan rupanya berdampak pada perolehan premi PT Asuransi Bangun Askrida.
Dari pendapatan premi tahun ini yang ditargetkan sebesar Rp 1,8 triliun, sampai dengan Mei kemarin Askrida baru bisa mendapatkan premi Rp 700 miliar.
“Maklum, sekitar 60% aktivitas usaha Askrida mengandalkan asuransi kredit. Ini memang bisnis inti kami,” tutur Ai Sobaryadi, Direktur Utama Askrida, Selasa (2/7).
Kendati demikian, lanjut Ai, jika dilihat dari pertumbuhan year on year, premi perseroan masih tetap tumbuh sekitar 5%. Begitu pula dengan laba (periode berjalan) yang tercatat tumbuh sekitar 5% menjadi Rp 67 miliar.
“Kami masih optimistis dapat mencapai target premi bruto Rp 1,8 triliun sampai akhir tahun nanti. Ini karena, bisnis kami terkait pelepasan kredit oleh perbankan. Kami yakin, kondisi di semester kedua akan lebih baik,” ucapnya.
Sekadar informasi, perusahaan asuransi umum yang sahamnya dikempit oleh 26 pemerintah provinsi tersebut membukukan premi bruto sebesar Rp 1,082 triliun di 2013 lalu. Angka itu tercatat tumbuh 25%. Tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan premi bruto sebanyak 80%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News