Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan produk unitlink dan endowment akan menjadi tulang punggung pendapatan premi industri asuransi jiwa ke depannya. Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan secara rinci produk unitlink diyakini masih akan menjadi salah satu produk unggulan asuransi jiwa pada 2025.
Meski sebenarnya porsi unitlink sendiri telah berada pada ekuilibrium yang baru dengan porsi sekitar 26%-28% terhadap total pendapatan premi industri asuransi jiwa.
Lebih lanjut, Ogi menyampaikan porsi endowment yang merupakan produk murni asuransi telah mengalami peningkatan sejak adanya rekonstruksi pada unitlink. Untuk 2024, produk itu berada pada porsi sebesar 31% dari total premi industri.
"Kedua produk itu, baik unitlink maupun endowment, dinilai akan menjadi tulang punggung sumber premi bagi industri asuransi jiwa di masa yang akan datang," ungkapnya dalam lembar jawaban tertulis RDK OJK, Kamis (13/3).
Baca Juga: AAJI Proyeksi Produk Unitlink Instrumen SBN akan Tumbuh Positif di 2025
Sementara itu, Ogi menerangkan sepanjang 2024, pendapatan premi industri dari unitlink mencapai Rp 51,8 triliun. Nilai itu memakan porsi 28% dari total pendapatan premi asuransi jiwa pada 2024.
Secara tahunan, Ogi menuturkan pertumbuhan angka pendapatan premi unitlink memang masih menunjukkan angka pertumbuhan negatif.
Meski pamor produk unitlink tampaknya makin memudar, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) optimistis kinerja unitlink akan makin membaik ke depannya.
"Hal itu seiring dengan adanya peningkatan literasi, serta penerapan standar regulasi yang lebih transparan dan akuntabel," ungkap Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu kepada Kontan.
Baca Juga: Produk Unitlink Anjlok 11,5% di 2024, AAJI Ungkap Penyebabnya
Lebih lanjut, Togar tak memungkiri terdapat tantangan yang akan memengaruhi kinerja unitlink, terkhusus dari sisi daya beli masyarakat. Sebab, biaya premi unitlink yang lebih tinggi, dibandingkan produk tradisional. Hal itu disebabkan adanya komponen investasi dalam produk unitlink.
Untuk mengatasi tantangan itu, AAJI mendorong perusahaan asuransi jiwa untuk terus berinovasi, serta menawarkan produk unitlink yang lebih fleksibel dan sesuai dengan kemampuan finansial masyarakat luas. Dengan demikian, unitlink tetap menjadi pilihan dan investasi menarik di masa depan, yang tidak hanya untuk kalangan tertentu saja, melainkan untuk seluruh kalangan masyarakat.
Baca Juga: OJK Catat Pendapatan Premi Unitlink Tembus Rp 51,8 Triliun pada 2024
Selanjutnya: Giliran Staf Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Ajukan Praperadilan di PN Jakarta Selatan
Menarik Dibaca: Ekspansi Klinik Gigi Damessa Terus Berlanjut dengan Pembukaan Cabang Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News