Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Perusahaan asuransi jiwa masih mengandalkan produk asuransi tambahan alias rider. Sebagai pelengkap dari produk utama, keberadaan rider mampu menarik minat nasabah.
Sejumlah perusahaan berniat merilis rider asuransi baru tahun ini. Produk asuransi tambahan akan mengisi kebutuhan pasar yang makin variatif. Contoh, PT MNC Life Assurance bakal melipatgandakan jumlah rider tahun ini.
Patricia Rolla Bawata, Presiden Direktur MNC Life bilang, MNC Life akan merilis lima produk asuransi tambahan. Kalau ditotal, MNC Life akan punya 10 produk asuransi tambahan sampai tutup tahun ini. Beberapa produk rider ini rencananya mulai diluncurkan di kuartal kedua.
Biasanya asuransi tambahan ditawarkan secara paket alias bundling dengan produk utama. Tujuan utama dari penambahan rider adalah untuk menarik lebih banyak jumlah nasabah MNC Life yang saat ini sekitar 2,9 juta nasabah. "Kontribusi rider ke total premi hanya 1%," kata dia.
Sepanjang 2015, MNC Life mengincar perolehan premi sampai Rp 1 triliun. Dengan begitu, sumbangan premi dari penjualan asuransi tambahan di tahun ini ditargetkan mencapai Rp 10 miliar.
Langkah memperluas pasar juga menjadi alasan PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia (TMLI) menambah rider. TMLI punya sembilan asuransi tambahan yang menawarkan pembebasan premi sampai biaya rawat harian. "Ada beberapa rider yang akan diluncurkan," kata Direktur TMLI, Soebagio Iman.
Soebagio menyebut, penambahan manfaat tambahan ini juga membuat TMLI lebih efisien dalam merancang produk baru sehingga tak perlu menyiapkan produk baru yang bisa diisi oleh rider.
Direktur PT Asuransi Jiwasraya Adrian De Yong justru mengatakan, pihaknya akan mengintensifkan rider yang sudah ada. Menurut dia, produk rider Jiwasraya sama lakunya baik di segmen individu maupun kumpulan.
Di pasar individu, produk rider, seperti personal accident, total permanent disability, sampai weaver premium biasanya dibeli oleh nasabah unitlink. Nasabah kumpulan banyak yang membeli rider term life dan penyakit kritis.
Adrian yakin, sumbangan premi rider akan meningkat seiring makin gencarnya penawaran dari para agen. Saat ini, sumbangan premi rider baru 2% dari total premi Jiwasraya. Tahun ini Jiwasraya mematok premi Rp 9,5 triliun, naik dari tahun lalu Rp 6,5 triliun. Dus, premi dari rider diramal meningkat dari Rp 130 miliar menjadi Rp 190 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News