Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Momen Ramadan dan Lebaran tahun ini kembali dilalui dengan adanya pandemi Covid-19. Namun, hal tersebut tak menyurutkan kinerja pembiayaan pada perusahaan multifinance. Beberapa perusahaan justru mampu mencatatkan pertumbuhan pembiayaan baru pada periode tersebut.
Tak hanya momen Lebaran, beberapa insentif yang diberikan pemerintah seperti insentif PPnBM mulai memberi dampak pada kinerja kuartal II-2021. Padahal di triwulan pertama 2021, piutang pembiayaan masih terkoreksi 19,6% yoy berdasarkan data OJK.
Salah satu perusahaan multifinance yang meraup berkah Ramadan dan Lebaran adalah PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF). Anak usaha dari Bank CIMB Niaga ini berhasil mencatatkan pembiayaan baru sebanyak Rp 1,8 triliun hingga Mei 2021 ini.
“Peningkatan YoY hingga bulan Mei 2021 sebesar 30%,” kata Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman kepada Kontan.co.id, Senin (17/5).
Ristiawan menambahkan, bahwa dampak Ramadan dan Lebaran cukup signifikan pada kinerja perusahaan. Berdasarkan data perusahaan, pembiayaan baru CNAF di bulan April dan Mei bisa mencapai Rp 805 miliar atau meningkat 80% yoy di periode sama tahun lalu.
“Peningkatan realisasi kredit juga dikarenakan pemberlakuan beberapa program stimulus dari pemerintah termasuk insentif PPnBM,” tambah dia.
Baca Juga: OJK akan sanksi multifinance jika cara debt collector tarik kendaraan langgar hukum
Selain itu, Ristiawan bilang, perusahaan dapat menjaga non performing finance (NPF) yang tercatat 1,23% per April 2021. Angka tersebut dinilai telah mengalami perbaikan sejak awal tahun akibat pandemi Covid-19 dan masih terbilang cukup baik serta masih di bawah rata-rata industri.
Hal yang sama juga dirasakan PT Mandiri Utama Finance (MUF) yang mampu menikmati momen Ramadan dan Lebaran dengan mencatatkan pembiayaan baru hingga mencapai Rp 3,3 triliun.
Per April 2021 lalu, anak usaha Bank Mandiri ini mampu mengalami pertumbuhan pembiayaan sebanyak 40,3% yoy menjadi Rp 3,07 triliun.
“Pada bulan Mei ini, pembiayaan baru diperkirakan akan sama dengan April sekitar Rp 600 miliar hingga Rp 700 miliar,” jelas Presiden Direktur Mandiri Utama Finance Stanley Setia Atmadja
Dia mengungkapkan, sampai dengan saat ini pembiayaan baru yang diterima oleh perusahaan masih sesuai dengan target yang ditetapkan. Hingga akhir tahun ini, perusahaan memiliki target hingga Rp 7,89 triliun.
“Kondisi pasar yang semakin membaik dan pengaruh kebijakan PPnBM serta penambahan kerjasama dengan dealer dan showroom yang ditingkatkan menjadi pemicu peningkatan pembiayaan hingga saat ini,” tambah Stanley.