Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di saat kinerja pembiayaan industri multifinance masih terkoreksi, beberapa perusahaan multifinance mengaku masih mudah memperoleh pendanaan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.
Misalnya saja, Clipan Finance yang sepanjang tahun ini hingga Agustus sudah mendapat pendanaan hingga Rp 2,2 triliun naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,9 triliun. Adapun, pendanaan dari Bank Panin sebagai induk Clipan Finance masih menjadi yang terbesar.
“Pendanaan masih aman bila memenuhi semua kebutuhan sampai dengan akhir tahun ini. Target kami Rp 4 triliun,” ujar Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo.
Harjanto pun mengungkapkan bahwa dana yang sudah didapatkan itu pun juga menyebabkan pihaknya belum ada rencana terkait penerbitan obligasi di tahun ini. Menurutnya, pembiayaan di Clipan Finance masih kecil meskipun menunjukkan pertumbuhan. “Di Juli 2021 pembiayaannya Rp 250 miliar dan di Agustus naik jadi Rp 318 miliar,” ujar Harjanto.
Baca Juga: Tok! MK tegaskan multifinace bisa menarik kendaraan tanpa mekanisme pengadilan
Memiliki nasib yang sama, CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) juga mengaku masih bisa mendapatkan pendanaan yang mencukupi untuk seluruh kebutuhan di tahun 2021. Adapun hingga Agustus ini dana yang didapatkan sebesar Rp 1,72 triliun atau tumbuh sebesar tumbuh sebesar 12%.
Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman pun mengungkapkan bahwa CNAF tetap menjajaki kerjasama dengan beberapa bank untuk menjaga tingkat likuiditas dan ketersediaan meskipun pendanaan yang didapat sudah mencukupi. Hingga akhir tahun, ia menargetkan pendanaan yang didapat bisa mencapai Rp 2 triliun.
“Ini sekaligus mendukung rencana perusahaan untuk pertumbuhan yang lebih agresif,” ungkap Ristiawan.
Direktur Utama Mandiri Tunas Finance (MTF) Pinohadi G Sumardi pun turut menambahkan bahwa kepercayaan dari publik bisa membantu perusahaan multifinance untuk mendapatkan pendanaan terlebih melalui penerbitan obligasi.
Di MTF sendiri, perusahaan telah menerbitkan obligasi sebesar Rp 1,4 triliun yang mengalami oversubscribe dari rencana yang hanya di Rp 1 triliun. Capaian tersebut menambah pendanaan yang didapat MTF menjadi total Rp 13,8 triliun per Agustus 2021.
Baca Juga: SMF jalin kerja sama dengan sejumlah multifinance untuk menggenjot pembiayaan KPR
Berbicara mengenai pendanaan industri multifinance, ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno pun mengatakan bahwa sejatinya pendanaan tidak jadi masalah bagi perusahaan pembiayaan yang dimiliki oleh bank atau APM.
Sebaliknya, masalah pendanaan masih muncul bagi perusahaan multifinance yang berdiri sendiri dan tergolong masih kecil. Adapun, APPI sudah melakukan beberapa langkah untuk membantu perusahaan-perusahaan tersebut mendapatkan pendanaan.
“Kami ajak beberapa BPR untuk memberikan pendanaan dan sudah ada satu dua. Harapannya, Bank bank ini mulai kembali memberikan pendanaan bagi industri multifinance mengingat kualitas pembiayaannya pun sudah mulai membaik dari awal pandemi,” pungkas Suwandi.
Selanjutnya: Laba sebagian emiten multifinance masih tersendat pada semester I.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News