Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peta persaingan ekosistem digital semakin luas, tak hanya menyasar sektor pembayaran, kini membidik sektor ritel offline. GoTo sebagai hasil merger GoJek dan Tokopedia misalnya akan menjadi stand by buyer rights issue PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA).
Elliot Dickson, Chief Executive Officer (CEO) MPPA bilang GoTo akan berpartisipasi dalam peningkatan modal yang tengah dilakukan MPPA. Selaku standby buyer, GoTo bakal menyerap saham baru yang tidak terserap oleh publik nantinya. .
GoPay yang menjadi unit usaha pembayaran GoJek, saat ini sedang fokus mengembangkan ekosistem barunya yaitu GoTo Financial. Ditambah, Tokopedia yang saat ini sudah mulai fokus terhadap pengembangan GoPay setelah melepaskan saham OVO.
“Transaksi ini memberi kesempatan bagi kami untuk fokus memperdalam strategi GoPay dalam memimpin pasar yang akan memperluas dan memperkuat ekosistem GoTo Finansial,” ujar Nila Marita, Corporate Affairs GoTo, beberapa waktu lalu.
Dari grup Djarum ada e-commerce Blibli yang rajin berkolaborasi dengan Bank Central Asia (BCA). Djarum melalui Blibli juga telah mengumumkan untuk mengakuisisi 51% saham PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) sebagai pengelola ritel Ranch Market.
Bahkan, BCA Digital sebagai anak perusahaan BCA di bidang bank digital melakukan kerjasama yang memungkinkan membuka rekening lewat platform Blibli.
Lanny Budiati, Direktur Utama BCA Digital bilang hingga pertengahan September 2021 lebih dari 15.000 rekening blu dibuka lewat layanan Blibli x blu yang merupakan the first Banking as a Service (BaaS) di Indonesia.
Baca Juga: Lewat kanal digital, bank ramai-ramai bidik nasabah korporasi
“Kami juga sudah mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp 40 miliar lewat rekening yang dibuka dari layanan Blibli x blu sejak peluncuran kolaborasi ekosistem digital ini pada bulan Juli lalu. Nasabah blu dapat bertransaksi di aplikasi Blibli, tidak hanya untuk pembayaran pembelanjaan saja, tapi juga untuk melakukan transfer, cek saldo dan mutasi rekening, serta transaksi dengan QRIS,” ujarnya kepada Kontan.co.id belum lama ini.
Sedangkan Shopee sudah eksis dengan ShopeePay. Terbaru perusahaan asal Singapura ini membenahi Bank Kesejahteraan Ekonomi menjadi Seabank.
Adapun Grab menambah porsi kepemilikan saham di PT Visionet Internasional, penyelenggara dompet digital Ovo hingga 90%. Langkah Grab ini kian menegaskan Ovo tak lagi mendapat tempat eksklusif di Tokopedia. Dengan GoTo, otomatis, GoPay sebentar lagi jadi tempat utama di Tokopedia.
Grab juga tengah mengejar ketertinggalannya untuk memiliki bank. Beberapa bank memang dikabarkan sedang menjadi incaran Grab, seperti PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK). Nan jelas, Bank Aladin telah berkolaborasi dengan PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) melalui layanan perbankan yang menggabungkan elemen online dan offline (omni channel).
Tak hanya itu, Grab harus bergegas membangun ekosistem bisnisnya. Terutama e-commerce. Sebagai pemegang saham mayoritas di Ovo, Grab harus mencari pengganti Tokopedia. Bukalapak adalah yang paling dekat dengan jejaring Grab.
Grab sudah lama merajut kolaborasi dengan Emtek Group, pemegang saham BUKA. Terakhir Emtek menginvestasikan US$ 375 juta, setara Rp 5,4 triliun di PT Grab Teknologi Indonesia. Sementara Grab Holdings memiliki 4,6% saham Emtek melalui H Holdings Inc.
Strategi yang sama dengan model ekosistem terbuka pun juga dilakukan DANA yang saat ini juga sudah hadir di e-commerce, seperti Bukalapak dan Lazada. Putri Dianita, VP of Corporate Communications DANA mengatakan, platform terbuka DANA memberikan peluang integrasi yang lebih mudah untuk beragam jenis bisnis di berbagai skala.
Hingga semester I 2021 lalu, DANA mencatat jumlah pengguna telah hampir 80 juta pengguna dengan fitur QRIS Payment, Kirim Uang, Pulsa & Data, Pembayaran Online Commerce, dan fitur Biller menjadi yang paling banyak digunakan masyarakat. Jumlah mitra maupun merchant DANA pun telah mencapai 330.000.
Selanjutnya: Begini strategi pemain dompet digital di tengah persaingan pasar yang ketat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News