kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Piutang Pembiayaan Multifinance Naik 10,53% Juli 2024, Begini Kondisi Sejumlah Pemain


Minggu, 08 September 2024 / 18:09 WIB
Piutang Pembiayaan Multifinance Naik 10,53% Juli 2024, Begini Kondisi Sejumlah Pemain
ILUSTRASI. OJK mencatat pertumbuhan total piutang pembiayaan perusahaan multifinance sebesar 10,53%.


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan total piutang pembiayaan yang dikelola oleh perusahaan multifinance sebesar 10,53% secara year on year (YoY) pada Juli 2024.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya, Agusman, mengatakan total piutang pembiayaan tersebut mencapai Rp 494,1 triliun.

Meskipun mengalami peningkatan secara tahunan, total piutang pembiayaan pada Juli 2024 ini sedikit melambat jika dibandingkan dengan bulan Juni 2024 yang tercatat senilai Rp 492,17 triliun.

"Tren pertumbuhan pembiayaan yang masih terjaga ini memberikan sinyal bahwa industri multifinance memiliki kemampuan dalam memitigasi risiko penurunan daya beli masyarakat," kata Ogi dalam sesi tanya jawab konferensi pers Rapat Dewan Komisioner OJK, Jumat (6/9).

Baca Juga: OJK Naikkan Target Pungutan Industri Jasa Keuangan pada 2025 Jadi Rp 8,52 Triliun

Hingga akhir tahun ini, Agusman memperkirakan piutang pembiayaan multifinance masih bisa melanjutkan pertumbuhannya.

PT Mandiri Utama Finance (MUF) menyampaikan total piutang pembiayaan perusahaan sampai dengan Juli 2024 tercatat tumbuh sebesar 17,8% secara YoY menjadi Rp 33,6 triliun.

Direktur Utama MUF, Stanley Setia Atmadja mengatakan, pihaknya tidak mengubah atau merevisi target piutang pembiayaan untuk sepanjang tahun ini. Hingga akhir tahun ini, MUF menargetkan piutang pembiayaan perusahaan bisa mencapai Rp 36,9 triliun.

"Kami optimistis dapat mencapai target tersebut melalui berbagai langkah strategis, di antaranya pengembangan jaringan kantor, penguatan dan perluasan kerja sama dengan rekanan dealer, showroom dan mitra, serta menggelar berbagai event untuk menjangkau konsumen di berbagai kota besar Indonesia," kata Stanley kepada Kontan, Jumat (6/9).

Selain itu MUF juga gencar melakukan inovasi digital untuk meningkatkan layanan serta menjangkau market yang lebih luas, seperti MUF Online Auto Show (MOAS) dan MUF Online Assistant (MONA).

Baca Juga: OJK: Industri Multifinance dan Fintech Mampu Memitigasi Risiko Saat Daya Beli Turun

Sementara perusahaan PT Mandala Multifinance (MFIN) atau Mandala Finance mencatat hingga akhir juli 2024 piutang pembiayaan menunjukkan pertumbuhan sebesar 18,75% secara YoY menjadi senilai Rp 3,8 triliun.

"Dalam mencapai target piutang pembiayaan di tahun ini, kami akan fokus pada pertumbuhan jangka panjang Perusahaan melalui penyaluran pembiayaan dengan prinsip kehati-hatian yang tepat sasaran untuk menjaga portofolio bisnis yang sehat, diversifikasi portofolio," kata Managing Director Mandala Finance Christel Lasmana kepada Kontan.co.id, Jumat (6/9).

Kemudian, perusahaan multifinance CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) juga mencatat pertumbuhan piutang pembiayaan pada Juli 2024 sebesar 39,31% menjadi Rp 9,94 triliun. Pada periode yang sama tahun sebelumnya piutang pembiayaan tercatat senilai Rp 7,14 triliun.

Baca Juga: Anuitas Dana Pensiun yang Tak Dapat Dicairkan dalam 10 Tahun, Ini Kata OJK

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan, pihaknya tetap menargetkan jumlah piutang pembiayaan hingga akhir 2024 mencapai Rp 7,42 Triliun. Piutang pembiayaan pada bulan Juni telah melampaui 134% dari target untuk tahun 2024.

"Salah satu strategi CNAF dalam mendongkrak kinerja di tahun 2024 dengan mengembangkan digitalisasi yang membuat transaksi menjadi semakin mudah, aman, efisien, dan terjangkau," kata Ristiawan kepada Kontan, Jumat (6/9).  

Selain itu, CNAF juga memberikan suku bunga dengan metode risk based pricing atau penetapan suku bunga yang disesuaikan dengan profil risiko nasabah dan juga terus bersinergi dengan induk usaha yaitu PT Bank CIMB Niaga Tbk untuk menjaring nasabahnya dengan terus mengembangkan program referral.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×