Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan multifinance menyatakan piutang pembiayaan mengalami pertumbuhan selama periode Ramadan hingga Lebaran. Hal itu sejalan dengan proyeksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menyampaikan bahwa piutang pembiayaan multifinance akan tumbuh selama periode Ramadan hingga Lebaran.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) menyebut piutang pembiayaan Maret 2024 atau selama periode Ramadan tercatat meningkat dibanding bulan sebelumnya. Meskipun demikian, dia tidak membeberkan angka piutang pembiayaan selama Ramadan.
Direktur Keuangan WOM Finance Cincin Lisa tak memungkiri memang piutang pembiayaan pada awal tahun ini atau sebelum momentum Ramadan nilainya relatif lebih kecil.
"Adapun pertumbuhan piutang pembiayaan saat Ramadan disebabkan peningkatan penyaluran pembiayaan baru yang terjadi seiring dengan meningkatnya daya beli dan konsumsi masyarakat menjelang Ramadan," ungkapnya kepada Kontan, Senin (15/4).
Baca Juga: WOM Finance Targetkan Piutang Pembiayaan Sebesar Rp 6,9 Triliun pada 2024
Cincin optimistis momentum Ramadan dapat turut mendorong kinerja perusahaan. Dengan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang relatif baik serta adanya stabilitas politik, dia bilang WOM Finance memproyeksikan piutang pembiayaan per Desember 2024 dapat mencapai Rp 6,9 triliun.
"Nilai itu meningkat 13%, jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya," kata Cincin.
Hal yang sama juga dirasakan perusahaan multifinance CIMB Niaga Auto Finance (CNAF). Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan pada periode Ramadan per Maret 2024, perusahaan mencatatkan total piutang pembiayaan mencapai Rp 8,40 triliun.
"Nilai itu tumbuh sebesar 33%, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp 6,32 triliun," ungkapnya kepada Kontan.
Apabila dibandingkan dengan bulan sebelum Ramadan, yaitu Februari 2024, Ristiawan menyampaikan piutang pembiayaan CNAF meningkat sebesar 6% secara bulanan dari Rp 7,90 triliun menjadi Rp 8,40 triliun pada Maret 2024.
Ristiawan menerangkan salah satu segmen pendorong pertumbuhan piutang pembiayaan CNAF saat momen Ramadan, yakni penyaluran piutang pembiayaan multiguna. Adapun saat momen Ramadan, kebutuhan akan dana tunai meningkat.
"Dapat dibuktikan dengan total piutang pembiayaan multiguna saat Ramadan pada Maret 2024 mencapai Rp 2,61 triliun atau tumbuh sebesar 76%, jika dibandingkan dengan periode Maret tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,48 triliun," tuturnya.
Baca Juga: Per Februari 2024, Kontribusi Pembiayaan Baru Syariah Adira Finance Capai 22%
Ristiawan menambahkan momentum Ramadan tahun ini sangat berpengaruh dalam peningkatan pertumbuhan piutang pembiayaan di CNAF, terutama dalam pencapaian target perusahaan pada 2024. Dia menyebut CNAF menargetkan piutang pembiayaan pada 2024 sebesar Rp 8,31 triliun. Adapun nilai itu tumbuh sebesar 21% dari target tahun sebelumnya, yaitu Rp 6,58 triliun.
Ristiawan menyampaikan CNAF tetap optimistis akan tumbuh jauh lebih besar lagi dengan selalu menjaga kualitas nasabah yang masuk dan mempertahankan kesehatan portofolio. Selain itu, dia bilang CNAF akan tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian dengan menjalankan berbagai strategi, seperti penggunaan sistem scoring dalam menentukan dan memastikan kualitas nasabah yang disetujui mempunyai tingkat risiko terkendali.
Sementara itu, PT Mandala Multifinance (MFIN) atau Mandala Finance melihat masyarakat cenderung meningkatkan konsumsi untuk memenuhi berbagai kebutuhan selama Ramadan hingga Lebaran. Managing Director Mandala Finance Christel Lasmana menyebut hal itu yang berpeluang mendorong permintaan pembiayaan perusahaan.
"Selain itu, permintaan kendaraan untuk mudik atau pulang kampung selama Lebaran juga menjadi salah satu faktor pendorong yang mendukung pertumbuhan industri pembiayaan," ungkapnya kepada Kontan.
Christel menyampaikan Mandala Finance selalu mengantisipasi dan berupaya memenuhi permintaan yang ada untuk berbagai kebutuhan pembiayaan dari konsumen dengan produk pembiayaan yang dimiliki serta lewat berbagai program menarik.
Christel mengatakan hingga saat ini, piutang pembiayaan menunjukkan pertumbuhan yang positif dengan total sekitar Rp 1,4 triliun.
Sejalan dengan perkiraan outlook yang positif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait pertumbuhan industri pembiayaan sebesar 10%-11% pada 2024, dia bilang Mandala Finance optimistis dengan proyeksi pertumbuhan dua digit dalam penyaluran pembiayaan kepada masyarakat sepanjang tahun ini, termasuk dengan adanya pertumbuhan pembiayaan selama Ramadan hingga Lebaran.
"Kami juga tetap fokus meningkatkan kinerja bisnis dan target pembiayaan melalui penyaluran pembiayaan produktif dengan prinsip kehati-hatian yang tepat sasaran, diversifikasi portofolio, digitalisasi di berbagai lini, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan demikian, dapat menjangkau lebih banyak masyarakat dan melayani konsumen sesuai kebutuhan dan siklus kehidupan mereka," kata Christel.
Sebelumnya, OJK menyatakan pertumbuhan piutang pembiayaan multifinance pada Ramadan selalu lebih tinggi dibanding bulan lainnya. Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman mengatakan hal itu berdasarkan data statistik industri multifinance yang ada.
Agusman menyebut peningkatan penyaluran pembiayaan itu terjadi karena selama Ramadan memang terjadi peningkatan konsumsi masyarakat.
"Salah satunya karena adanya kenaikan permintaan kendaraan bermotor untuk mudik Lebaran dan pola yang sama akan terus terjadi," ucapnya dalam konferensi pers RDK OJK, Selasa (2/4).
Sebagai informasi, OJK mencatat piutang pembiayaan perusahaan multifinance sebesar Rp 478,69 triliun pada Februari 2024. Adapun nilai piutang pembiayaan pada Februari 2024 tumbuh 11,73% year on year (YoY).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News