Reporter: Andri Indradie | Editor: Test Test
JAKARTA. Paket kebijakan moneter baru Bank Indonesia (BI) yang terbit beberapa waktu lalu ternyata direspons positif oleh pasar. Buktinya, porsi dana asing diinstrumen Sertifikat Bank Indonesia (SBI) justru naik.
Perry Warjiyo, Direktur Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, mengatakan, posisi SBI asing per 18 Juni 2010 berada di level Rp 37,7 triliun. "Secara umum, kebijakan ini ditanggapi bagus oleh pasar. Bahkan, beberapa pihak mengatakan, kebijakan ini merupakan kebijakan yang kreatif dan brilian," katanya, Senin (21/6).
Pada 11 Juni lalu, porsi SBI asing tercatat sebesar Rp 33,5 triliun. Angka tersebut turun Rp 2,86 triliun dari posisi akhir Mei sebesar Rp 36,36 triliun. "Jika pasar menolak, tentu banyak yang keluar seketika," imbuh Perry.
Perry menambahkan, BI tak menerapkan kebijakan kontrol devisa alias capital control. Artinya, tak melarang dana asing masuk Indonesia. Pasalnya, dana asing sebenarnya tetap berdampak positif bagi Indonesia.
Pertama, dana asing bisa menambah pasokan pasar valuta asing domestik. Ini bisa dimanfaatkan untuk menjaga stabilitas nilai tukar.
Kedua, dana asing ini juga bisa diartikan investasi yang masih tersedia untuk Indonesia. "Kebijakan baru ini secara keseluruhan untuk
meminimalisasi keluarnya dana asing secara mendadak. Caranya, dengan one month holding period," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News