kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Porsi investasi SBN di perusahaan asuransi masih mini


Selasa, 05 November 2019 / 18:25 WIB
Porsi investasi SBN di perusahaan asuransi masih mini
ILUSTRASI. Pengunjung mangamati logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Jakarta, kamis (23/5). Porsi investasi Surat Berharga Negara (SBN) perusahaan asuransi sampai September 2019 masih terbilang cukup mini. pho KONTAN/Carolus Agu


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Tendi Mahadi

Jadi, menurutnya tidak hanya SBN saja. Ada juga reksadana infrastruktur, Bisa juga obligasi yang diterbitkan BUMN infrastruktur, Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) serta instrumen DINFRA. "Penempatan dana investasi sejauh ini yang terbesar adalah reksadana, lalu saham, lalu obligasi atau SBN," kata Togar kepada Kontan.co.id, (5/11).

"Umumnya untuk instrumen investasi ini tidak lebih dari 10%, Berbeda kalau di saham yang relatif lebih tinggi," lanjutnya.

PT Avrist Assurance, mencatatkan saat ini porsi kepemilikan perusahaan atas SBN lebih dari 60% dimana di atas dari ketentuan OJK yaitu pada 30%. Adapun total dana investasi perusahaan saat ini adalah sebesar Rp 8,7 triliun.

Baca Juga: Industri asuransi usulkan asuransi bencana jadi asuransi wajib

Terkait dengan ketentuan kepemilikan SBN, Direktur Keuangan Avrist Assurance Kan Tak Ho mengatakan, saat ini mengikuti Strategi Investasi yang digunakan oleh perusahaan yaitu lebih banyak mengalokasikan asset pada instrumen obligasi.

"Secara keseluruhan strategi alokasi asset tersebut masih sejalan dengan alokasi asset yang ada dalam kebijakan investasi dan SAA (strategy Asset Allocation) yang perusahaan miliki saat ini, dimana strategi asset disesuaikan pada profil kewajiban perusahaan," kata Kan Tak Ho kepada Kontan.co.id, Selasa (5/11).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×