Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Di tahun 2015 ini, minat masyarakat terhadap reksadana saham kian meningkat. Oleh karena itu, perusahaan manajer investasi PT CIMB-Principal Asset Management (CPAM) memprediksi porsi reksadana sahamnya akan menggemuk menjadi 30%.
Saat ini, mayoritas dana kelolaan CPAM masih bertempat di reksadana pendapatan tetap yang mencapai 38%. Lalu diikuti oleh protected funds sebesar 28%, reksadana saham berkisar 20%, money market funds dan index funds yang masing-masing sebanyak 5%, dan sisanya balanced funds dan discretionary menempati porsi 4%.
"Ekspektasinya akhir tahun equity (reksadana saham) itu bisa sekitar 30%," ujar Fajar Rachman Hidajat, Presiden Direktur CPAM kepada KONTAN, Rabu (22/4). Sebab, lanjutnya, dengan imbal hasil atau return yang bagus, permintaan dari para investor terhadap reksadana saham juga akan membesar.
Per Maret 2015, perusahaan membukukan dana kelolaan (asset under management/AUM) sekitar Rp 4,3 triliun. Adapun hingga akhir tahun nanti, mereka mematok target AUM sebanyak Rp 5,2 triliun.
Meskipun belum memiliki rencana untuk meluncurkan produk baru, CPAM berencana menambah agen penjual banknya menjadi lima buah. Saat ini, para investor dapat membeli produk CPAM di Bank CIMB Niaga, Commonwealth Bank, Standard Chartered Bank, dan PT Indo Premier Securities.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News