Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Edy Can
JAKARTA. Premi industri asuransi umum menembus Rp 38,976 triliun pada kuartal ketiga tahun ini. Pendapatan premi asuransi umum ini tumbuh 14,8% ketimbang periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 33,902 triliun.
Lini asuransi kendaraan bermotor dan harta benda masih mendominasi perolehan premi industri asuransi umum. Berdasarkan laporan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), premi asuransi kendaraan bermotor mencapai Rp 11,820 triliun atau tumbuh 17,7% jika dibandingkan dengan kuartal ketiga tahun lalu. Sementara, premi asuransi harta benda sebesar Rp 10,532 triliun atau meningkat 18,6% ketimbang periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 8,875 triliun.
Ketua Umum AAUI Fauzi Darwis mengatakan, kontribusi asuransi kendaraan bermotor dan harta benda masing-masing sebanyak 30,3% dan 27% dari total premi bruto industri. “Namun demikian, pertumbuhan pada kuartal ketiga ini lebih ditopang dari lini bisnis asuransi kredit, tanggung gugat, termasuk energi (off shore dan on shore),” ujarnya, Selasa (9/12).
Lebih lanjut, ia menjelaskan, lini bisnis asuransi kredit tercatat naik 65,7%, yaitu dari Rp 1,461 triliun pada kuartal ketiga tahun lalu menjadi sebesar Rp 2,421 triliun pada periode yang sama tahun ini. Lini bisnis asuransi tanggung gugat meningkat 27% menjadi Rp 943,7 miliar dan asuransi energi bertumbuh 26,4% menjadi Rp 1,450 triliun.
Kendati pencapaian premi pada kuartal ketiga tahun ini terbilang double digit, pelaku industri asuransi umum harus tetap tancap gas mengejar pertumbuhan hingga akhir tahun nanti. Pasalnya, pencapaian kuartal ini mencerminkan perlambatan jika dibandingkan dengan kuartal pertama tahun ini, yakni sekitar 18% dan kuartal kedua ini yang sebanyak 21%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News