kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Premi terbesar asuransi syariah di asuransi jiwa


Selasa, 13 September 2016 / 21:54 WIB
Premi terbesar asuransi syariah di asuransi jiwa


Reporter: Dina Farisah | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Pertumbuhan kontribusi atau premi bruto asuransi syariah cukup menggembirakan. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juli 2016 mencatat, total premi bruto asuransi syariah sebesar Rp 6,84 triliun. Angka ini tumbuh 15,07% dibanding periode yang sama tahun lalu. Kontribusi terbesar berasal dari asuransi jiwa syariah sebesar Rp 5,37 triliun.

Penyumbang kedua terbesar adalah asuransi umum syariah sebesar Rp 1,27 triliun. Sisanya dari reasuransi syariah sebesar Rp 198,334 miliar. Bila dirinci lagi, pertumbuhan premi bruto asuransi jiwa per Juli 2016 hanya sebesar 6,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Angka ini kecil jika dibandingkan pertumbuhan premi bruto asuransi umum yang mencapai 71,5%. Pertumbuhan premi bruto asuransi jiwa syariah juga tertinggal hanya sebesar 24,5%.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Tati Febriyanti menjelaskan, pertumbuhan premi bruto asuransi umum syariah didukung oleh pembiayaan kendaraan bermotor. Kontribusi kredit multifinance syariah ini mengalir cukup signifikan kepada perusahaan asuransi umum syariah.

Ditambah lagi, tahun lalu OJK juga memberikan relaksasi uang muka atau down payment (DP) yang ditujukan kepada pembiayaan kendaraan syariah. "Di sisi lain, pemerintah juga merelaksasi uang muka kredit perumahan rakyat. Hal ini tentu memicu pertumbuhan pada mortgage syariah," terang Tati.

Di sisi lain, pertumbuhan premi asuransi jiwa syariah yang lebih lambat karena rata-rata asuransi jiwa syariah langsung berhubungan dengan konsumen. Pada situasi ekonomi yang belum menggembirakan saat ini, masyarakat cenderung membatasi pengeluaran. Pertumbuhan premi asuransi jiwa syariah dinilai tidak bisa selaju asuransi umum syariah lantaran total premi asuransi jiwa syariah saat ini sebesar Rp 5,371 triliun jauh lebih tinggi dibanding asuransi umum syariah sebesar Rp 1,278 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×