Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank terus mencatatkan kenaikan penyaluran kredit lewat skema buy now pay later (BNPL). Hal ini mencerminkan tingginya minat masyarakat akan skema pinjaman bank tersebut.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per April 2025 menunjukkan, outstanding produk BNPL bank tumbuh subur mencapai Rp 21,3 triliun atau naik 26,5% secara tahunan (year on year/YoY) dengan total rekening sebesar 24,36 juta. Jumlah ini mengambil porsi kredit sebesar 0,27% dari total kredit perbankan.
PT Allo Bank Indonesia Tbk menjadi salah satu yang mencatatkan outstanding paylater tinggi. Hingga April 2025, kredit Allo Paylater mencapai Rp 7 triliun, naik 3,2% YoY.
Baca Juga: Paylater Bank Tumbuh Subur saat Kredit Melambat, Begini Data Terbaru OJK April 2025
Direktur Utama Allo Bank, Indra Utoyo mengatakan, pertumbuhan terjadi berkat kemudahan yang ditawarkan, seperti proses pengajuan yang mudah serta pilihan tenor yang bervariasi.
“Nasabah juga dapat melakukan pelunasan kredit lebih awal,” ujar Indra kepada Kontan, Rabu (4/6).
Untuk mendorong pertumbuhannya, Allo Bank terus memperluas kemitraan dengan mobile operator dan berbagai merchant lain, sekaligus menggencarkan promosi lewat penawaran cashback dan diskon.
Tak mau kalah, produk Digibank Paylater milik PT Bank DBS Indonesia juga meningkat 10% YoY mencapai Rp 250 miliar per April 2025.
Head of Card and Loan Business Bank DBS, Ari Lastina mengungkapkan, pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan belanja online dan kebutuhan akan opsi pembayaran yang fleksibel bagi nasabah.
“Saat ini rasio NPL kartu kredit Bank DBS umumnya masih terjaga pada level yang sehat,” ujar Ari.
Bank DBS kata Ari menerapkan sejumlah strategi untuk mendorong pertumbuhannya, seperti berkolaborasi dengan merchant dan mempercepat proses pengajuan pembiayaan.
“Proses pengajuan cicilan yang instan lewat aplikasi, ditambah promo cicilan 0% dan pilihan tenor fleksibel hingga 60 bulan, menjadi daya tarik utama,” kata Ari.
Ke depan, Digibank Paylater kata Ari akan fokus mengembangkan fitur yang dapat memberikan penawaran yang terpersonalisasi sesuai profil nasabah.
Produk paylater PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Livin’ Paylater, juga tercatat meningkat 2,7 kali lipat dibanding April tahun sebelumnya.
Baca Juga: OJK Catat Pembiayaan BNPL Perusahaan Pembiayaan Tumbuh 47,11% per April 2025
SVP Digital Retail Banking Bank Mandiri Yanto Masyap mengatakan, pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan signifikan jumlah pengguna Livin’ Paylater dari segmen milenial dan urban yang melek teknologi.
Produk ini kata Yanto tersedia bagi pengguna aplikasi Livin’ by Mandiri untuk metode pembayaran QRIS dan transaksi di berbagai e-commerce. Setiap pengguna memiliki limit kredit yang telah ditentukan oleh bank saat mereka mendaftar fitur Livin’ Paylater.
“Kualitas NPL (non performing loan) dari pengguna Livin’ Paylater masih sangat terjaga,” ungkap Yanto.
Untuk mendorong pertumbuhannya, Bank Mandiri juga gencar melakukan promosi dan kampanye digital.
“Ke depan, kami optimistis pertumbuhan ini akan berlanjut dengan momentum yang positif,” kata Yanto.
Selanjutnya: Ini Tanggapan AAJI Terkait Aturan Co-Payment Dalam SEOJK Produk Asuransi Kesehatan
Menarik Dibaca: Libur Panjang Idul Adha, OYO Hadirkan Diskon Hingga 75%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News