Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Program pensiun PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia yang dipasarkan oleh unit usahanya Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife mendongkrak pertumbuhan premi bisnis baru perseroan. Tengok saja, kontribusinya membengkak dari cuma 16% pada tahun 2012 menjadi 22% hingga akhir tahun lalu.
Adapun, total premi bisnis baru (berdasarkan Annual Premium Equivalent) perusahaan asuransi jiwa yang berbasis di Kanada tersebut mencapai Rp 2,8 triliun di sepanjang tahun lalu atau tumbuh 16,6% jika dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya, yaitu Rp 2,4 triliun. Dana kelolaan DPLK Manulife sendiri sebesar Rp 6,5 triliun atau naik 12%.
Kendati begitu, secara porsi bisnis, Hans de Waal, Chief Vice President & Chief Partnership Business Officer Manulife Indonesia mengatakan, jalur distribusi kemitraan dengan perbankan (bancassurance) masih mendominasi sebanyak 31% dari premi bisnis baru. “Diikuti, pensiun, keagenan sebesar 25%, reksadana 19% dan sisanya asuransi jiwa dan kumpulan,” ujarnya, Senin (12/5).
Menurut de Waal, jalur distribusi kemitraannya dengan Bank Danamon berkontribusi positif. Sebanyak 60% jalur kemitraan dengan bank merupakan kontribusi Bank Danamon. Sementara sisanya 40% berasal dari kemitraan dengan bank lainnya. “Kami terus membuka peluang kemitraan dengan bank lainnya, sepanjang mitra bank kami punya komitmen kuat untuk tumbuh bersama,” terang dia.
Meski premi bisnis barunya bertumbuh, secara total pendapatan premi brutonya melandai 2% dari Rp 10,4 triliun menjadi Rp 10,1 triliun. Penurunan premi bruto disinyalir sebagai dampak dari penurunan penjualan produk-produk investasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News