Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Edy Can
JAKARTA. Bank Windu Kentjana Internasional mengaku likuiditasnya masih aman. Pada semester pertama 2014, rasio likuiditas alias loan to deposit rastio (LDR) Bank Windu masih berada di level 87%.
Asal tahu saja, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, kelompok bank campuran menghadapi tren LDR yang makin meroket. Per April 2014, tingkat LDR bank campuran mencapai 127,58% atau naik dibandingkan April 2013 sebesar 115,10%.
Meningkatnya LDR bank campuran karena tingkat pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dibanding pertumbuhan DPK. Total kredit bank bampuran naik dari Rp 163,89 triliun di April 2013 menjadi Rp 201,80 triliun di April 2014 atau tumbuh 23,13%. Sementara total DPK bank campuran naik dari Rp 142,39 triliun di April 2013 menjadi Rp 158,18 triliun di April 2014 atau tumbuh 11,08%.
Direktur Utama Bank Windu Louianto Sudarmana mengatakan, tingginya angka LDR bukan menggambarkan kondisi likuiditas dengan akurat. Katanya, LDR hanya membandingkan antara besaran kredit yang disalurkan dengan dana pihak ketiga yang dihimpun. "Padahal, bank mempunyai beberapa sumber pendanaan lain di luar dana pihak ketiga," ucapnya, Kamis (10/7) lalu.
Menurut Louianto, sumber likuiditas perbankan bisa berasal dari pinjaman perbankan di luar negeri, penerbitan obligasi dan sebagainya. Sehingga, dia mengatakan, sumber likuiditas itu tidak tercantum dalam LDR. Namun, Louianto mengaku pihak tidak mengandalkan pinjaman luar negeri sebagai sumber likuiditas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News