kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Rasio NPF bank syariah masih tinggi


Senin, 17 Oktober 2016 / 11:12 WIB
Rasio NPF bank syariah masih tinggi


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Sama seperti perbankan konvensional, laju kinerja perbankan syariah pun masih tertekan pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF). Catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio NPF perbankan syariah per Juli 2016 berada di posisi 4,7%.  

Secara tahunan, rasio NPF perbankan syariah hanya turun tipis dari posisi sebesar 4,89% pada Juli 2015 (year on year/yoy). Sudah begitu, tumpukan pembiayaan bermasalah di perbankan syariah masih lebih tinggi ketimbang kredit bermasalah (NPL) perbankan konvensional yang sebesar 3,18% per Juli 2016. 

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK Mulya E. Siregar menilai, tingginya NPF perbankan syariah bersumber dari sektor perdagangan yang mencapai Rp 2,29 triliun per Juli 2016. NPF di sektor perdagangan meningkat sebesar 43,77% secara tahunan. Secara total, nilai pembiayaan bermasalah perbankan syariah mencapai Rp 10,81 triliun atau naik 8,36% dari Rp 9,98 triliun pada Juli 2015. 

Direktur Wholesale PT Bank Syariah Mandiri (BSM) Kusman Yandi mengatakan, pihaknya fokus memperbaiki kualitas aset. Rasio NPF nett bank syariah terbesar ini sebesar 3,68% per Agustus 2016.  "Meski NPF masih cenderung tinggi, kami optimistis target pertumbuhan pembiayaan sebesar 7% hingga akhir tahun ini masih bisa tercapai," ungkap Kusman kepada KONTAN, Jumat (14/10).

Direktur Utama Bank Muamalat Endy Abdurrahman mengatakan, rasio NPF tinggi membuat Muamalat lebih selektif menyalurkan pembiayaan. Di saat yang sama, Bank Muamalat fokus memacu pembiayaan konsumer agar target pembiayaan tercapai. "Kami fokus kepada manajemen risiko, selektif memilih nasabah," ujar Endy. 

Asal tahu saja, posisi NPF gross Bank Muamalat per akhir September 2016 berada di level 4,4%.Bank Muamalat memasang target NPF gross turun ke level 3%. 

Meski rasio NPF masih tinggi, PT Bank Syariah Bukopin (BSB) tetap berambisi memacu pembiayaan. "Justru kami luncurkan program baru, fasilitas SMS dan internet banking supaya pembiayaan tumbuh," jelas Aris Wahyudi, Direktur Bisnis BSB. Per September 2016, rasio NPF BSB 2,55% dengan target akhir 2016 sebesar 2,5%. BSB memasang target pertumbuhan pembiayaan 20% tahun ini.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×