kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Resiko NPL meningkat, bank tingkatkan pencadangan


Senin, 31 Agustus 2020 / 11:49 WIB
Resiko NPL meningkat, bank tingkatkan pencadangan
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di salah satu bank anggota himbara di Jakarta, Rabu (5/8). Otoritas Jasa Kuangan (OJK) mengatakan berdasarkan pengawasannya hingga 27 Juli 2020, realisasi kredit di Bank Himbara mencapai Rp49,65 triliun dari rencana distribusi


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

BNI juga memprediksi NPL masih akan naik sampai akhir tahun ke level  3,7%-4,5%.  Adapun per Juni 2020, sudah tercatat naik jadi 3% dari 1,8% pada periode yang sama tahun lalu. 

Osbal Saragih, Direktur Manajemen Resiko BNI mengatakan, NPL diproyeksi meningkat karena sekitar 6%-7% dari total kredit terdampak Covid-19  yang sudah direstrukturisasi tidak bisa bangkit. Itu paling dominan berasal dari sektor jasa perhotelan dan restoran, serta sektor manufaktur. 

Baca Juga: Jangan lupa, ini hari terakhir lapor rekening karyawan penerima BLT Rp 600 ribu

Selain itu, debitur sudah bermasalah arus kasnya sebelum Covid-19 muncul diperkirakan beberapa diantaranya masih dalam proses restrukturisasi dan bisa berpotensi NPL. Namun, BNI akan menjaga pencadangan sekitar 225% sampai akhir tahun guna mengantisipasi resiko kredit tersebut.

Sementara Bank Jatim akan melakukan pencadangan sesuai dengan PSAK71 yang sudah tersistem. "Target NPL akan kami jaga di bawah 4,5%," Tandas Ferdian Satyagraha, Direktur Keuangan Bank Jatim. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×