kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Return on asset (ROA) dari bank BUKU III menyusut di tahun 2018 lalu


Selasa, 05 Februari 2019 / 13:50 WIB
Return on asset (ROA) dari bank BUKU III menyusut di tahun 2018 lalu


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio profitabilitas perbankan dari sisi return on asset (ROA) secara industri masih terus mencatatkan pertumbuhan dari 2,48% menjadi 2,52% secara tahunan di bulan November 2018 lalu.

Namun, bila dirinci kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) III dengan modal minimum Rp 5 triliun sampai Rp 30 triliun relatif stabil dari 1,84% di November 2017 menjadi 1,82% pada periode yang sama tahun lalu. Alhasil, sejumlah bank BUKU III yang dihubungi Kontan.co.id pun hanya mematok ROA stagnan di tahun ini.

Ambil contoh, PT Bank OCBC NISP Tbk yang mencatatkan ROA naik dari 1,96% menjadi 2,1%. Pencapaian tersebut disebabkan perolehan laba bersih perseroan naik 21% secara year on year (yoy) menjadi Rp 2,63 triliun. Jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan kenaikan aset yang naik 13% yoy dari Rp 153,77 triliun menjadi Rp 173,58 triliun.

"Pendorongnya (kenaikan ROA) adalah berkurangnya jumlah allowance (tunjangan) yang diperlukan. Sehingga meningkatkan laba yang relatif lebih cepat daripada kenaikan aset," ujar Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja kepada Kontan.co.id, Senin (4/2).

Meski melihat adanya potensi kenaikan, Parwati lebih memilih memasang target ROA moderat alias stabil di tahun 2019.

Sedikit berbeda, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) justru memasang target ROA lebih rendah di tahun ini. Memang, pada tahun lalu pun ROA Bank Jatim tercatat menurun dari 3,12% menjadi 2,97%.

Hal ini dikarenakan aset tumbuh drastis 21,68% yoy menjadi Rp 62,68 triliun. Semenntara laba bersih baru tumbuh 8,17% yoy dari Rp 1,15 triliun menjadi Rp 1,26 triliun akhir tahun lalu.

Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Satyagraha mengungkap tahun ini pihaknya hanya mematok ROA di kisaran 2,93%. Hal ini dikarenakan pertumbuhan aset dipatok tumbuh 9,5% yoy pada tahun 2019. "Pertumbuhan aset akan lebih besar dari laba, target laba tumbuh 7,5% tahun ini," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×