kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Rights issue Bukopin jadinya diserap Kookmin, Pemerintah atau Bosowa sih?


Kamis, 11 Juni 2020 / 06:00 WIB
Rights issue Bukopin jadinya diserap Kookmin, Pemerintah atau Bosowa sih?


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masa pandemi yang penuh ketidakpastian menciptakan tekanan ekstra bagi bank. Jika permodalan tidak diperkuat, bank akan sulit bertahan. Itu sebabnya sejumlah bank berusaha meningkatkan modal dengan berbagai cara. 

Seperti PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) misalnya, berencana menggelar penerbitan Penawaran Umum Terbatas (PUT) V atau rights issue. Sebelum rencana ini berlangsung, Bank Bukopin dijadwalkan lebih dulu melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal 18 Juni 2020 mendatang untuk meminta restu.

Walau belum merinci, Direktur Operasional dan Teknologi Informasi Bank Bukopin Adhi Brahmantya mengatakan, dalam RUPS tersebut juga akan dibahas posisi keuangan perusahaan. Menurutnya, sampai saat ini pihaknya masih dalam proses mempersiapkan rencana penambahan modal.

Adhi juga enggan membeberkan pembeli siaga dalam aksi korporasi tersebut. "Itu merupakan ranah pemegang saham, yang jelas dana tersebut dibutuhkan untuk memperkuat permodalan Bank Bukopin," katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (10/6).

Kondisi permodalan dan likuiditas Bank Bukopin memang mengetat. Dalam laporan keuangan Bank Bukopin per kuartal I 2020, posisi rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Bukopin ada di level 12,59% turun dari 13,29% pada tahun sebelumnya. 

Loan to Deposit Ratio (LDR) menyentuh 90,92% atau naik dari 85,1% dari tahun lalu. Lalu Net Stable Funding Ratio (NSFR) individu sebesar 100,84% per Maret 2020, nyaris berada di batas bawah ketentuan sebesar 100%. Sementara liquidity coverage ratio (LCR) menurun dari 128,43% di Maret 2019 menjadi 115,67% per Maret 2020.

Baca Juga: Walau tipis, Bukopin dan Bank BJB catat penurunan laba di kuartal I 2020

Untuk menjawab kebutuhan tersebut, perseroan ni sejatinya bakal melangsungkan aksi korporasi berupa penerbitan Penawaran Umum Terbatas (PUT) V atau rights issue. Namun, sebelum hal itu dapat terlaksana Bank Bukopin dijadwalkan lebih dulu untuk melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal 18 Juni 2020 mendatang.

Sayangnya, Adhi tidak dapat membeberkan pembeli siaga dalam aksi korporasi tersebut. "Itu merupakan ranah pemegang saham, yang jelas dana tersebut dibutuhkan untuk memperkuat permodalan Bank Bukopin," katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (10/6).



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×