Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil riset Kredivo dan Katadata Insight Center menunjukkan metode pembayaran paylater makin diminati konsumen yang berbelanja melalui e-commerce. Pada 2022, terdapat 45,9% konsumen yang menggunakan paylater untuk berbelanja di e-commerce.
Direktur Katadata Insight Center Adek Roza menerangkan angka tersebut meningkat, jika dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebesar 28,2%.
Adek menyebut tren meningkatnya penggunaan paylater di e-commerce sejalan dengan kebutuhan masyarakat terkait opsi pembayaran yang terjangkau dan fleksibel.
"Perilaku belanja online di e-commerce sekarang menjadi kebiasaan masyarakat, salah satunya diakselerasi oleh pandemi Covid-19," ucapnya, Rabu (14/6).
Baca Juga: Transaksi Paylater Turun pada Kuartal IV 2022, Ini Penyebabnya
Adek menerangkan seusai pandemi Covid-19 melandai, pola belanja tersebut diprediksi tetap melekat dengan keseharian masyarakat, khususnya ada metode pembayaran digital seperti Paylater.
Sementara itu, nilai rata-rata transaksi e-commerce pada 2022 meningkat, jika dibandingkan 2021. Adapun nilai transaksi e-commerce pada 2022 didominasi oleh kota-kota tier 1 sebesar 57%.
Dia mengatakan terdapat peningkatan yang konsisten sejak 2020 pada kota-kota di bawah tier 1 dari 33% pada 2020 menjadi 43% pada 2022.
Di sisi lain, Adek menyebut paylater kini mampu mengungguli metode transfer bank. Hal itu dibuktikan dari 16,2% konsumen memilih paylater sebagai metode pembayaran yang paling sering digunakan di e-commerce, sedangkan hanya 10,2% konsumen yang memilih metode pembayaran transfer bank atau virtual account.
Baca Juga: Kredivo Pertama Kali Hadir di PRJ 2023 & Targetkan Perluas Penetrasi Offline Paylater
"Sebanyak 60,9% responden menyebut paylater merupakan kredit pertama yang digunakan mereka, terutama bagi Socio-Economic Status (SES) C," katanya.
Adapun hasil riset menunjukkan penggunaan paylater mulai beralih menjadi metode pembayaran kebutuhan harian, di antaranya untuk belanja barang sebanyak 87,1%, tagihan bulanan 51,8%, serta pulsa dan paket internet 48,9%.
Sebagai informasi, riset tersebut mengambil lebih dari 22 juta sampel transaksi e-commerce dari 6 marketplace terbesar sepanjang 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News