Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Yudho Winarto
Selain itu, riset ini juga mengungkap tiga hal yang kerap dilakukan masyarakat ketika menggunakan produk bank digital, yaitu top-up e-wallet 76%, pembayaran QRIS 71%, dan kemudahan transfer antar-bank (70%).
BI mencatat, volume transaksi pembayaran digital melalui sistem Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) memang tumbuh sebesar 175,2% (yoy), didukung dengan peningkatan jumlah pengguna dan merchant. BI memproyeksikan pembayaran digital akan meningkat 52,3% YoY di tahun ini.
Baca Juga: BI Luncurkan QRIS Tap, 15 Bank dan Non Bank Siap Jalankan Fitur Tersebut
Bank Digital bagi Kebutuhan Bisnis
Selain aspek kepercayaan dan keamanan, masyarakat Indonesia kini semakin memanfaatkan bank digital untuk keperluan bisnis dan usahanya, terutama untuk skala mikro dan menengah.
Dalam kategori ini, SeaBank kembali menempati posisi teratas dengan 47% responden mengasosiasikan sebagai bank digital yang dapat diandalkan menjadi akun bisnis dan usaha mereka, diikuti oleh Bank Jago (38%), dan Bank Neo (20%).
Persepsi masyarakat di kalangan gen z dan milenial terhadap SeaBank dinilai baik dalam mendukung aktivitas bisnis mereka.
Baca Juga: Bank Digital Menargetkan Penyaluran Kredit Tumbuh Dua Digit
Andi menyatakan, pentingnya aspek keamanan, kemudahan, dan kepercayaan terhadap produk bank digital dalam rangka menciptakan pengalaman dan kepuasan pelanggan.
“Harapannya, hasil riset ini dapat digunakan oleh para pelaku industri bank digital untuk terus meningkatkan kinerja, guna memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap layanan perbankan digital. Pada akhirnya, upaya ini dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan di sektor keuangan digital Indonesia,” pungkasnya.
Selanjutnya: Survei Tunaiku: Tren Perilaku Belanja Masyarakat untuk Konser pada 2025
Menarik Dibaca: Ekspansi Klinik Gigi Damessa Terus Berlanjut dengan Pembukaan Cabang Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News