kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.197   56,12   0,79%
  • KOMPAS100 1.107   11,64   1,06%
  • LQ45 878   11,94   1,38%
  • ISSI 221   0,95   0,43%
  • IDX30 449   6,34   1,43%
  • IDXHIDIV20 540   5,67   1,06%
  • IDX80 127   1,46   1,16%
  • IDXV30 134   0,44   0,32%
  • IDXQ30 149   1,61   1,09%

Riset: ShopeePay rajai transaksi uang elektronik saat Harbolnas di tengah pandemi


Minggu, 13 Desember 2020 / 23:44 WIB
Riset: ShopeePay rajai transaksi uang elektronik saat Harbolnas di tengah pandemi
ILUSTRASI. Aplikasi ShopeePay


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi elektronik dengan menggunakan aplikasi dompet digital atau e-wallet semakin meningkat dalam tiga tahun terakhir. Selain dianggap praktis, aman, cepat, dan menawarkan banyak keuntungan.

Transaksi e-wallet juga dianggap lebih aman dan sesuai dengan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 masih belum usai.

Dalam tiga bulan terakhir ini, bahkan penggunaan e-wallet tumbuh pesat. Snapcart pun melakukan survey online selama September-Desember 2020, yang mencakup seluruh Indonesia, dengan responden dipilih 1.000 orang.

Berdasarkan hasil riset tersebut, ShopeePay tercatat sebagai merek e-wallet yang paling sering digunakan (50%), dengan selisih yang cukup besar dibandingkan dengan 4 pemain lainnya, seperti Ovo (23%), Gopay (12%), Dana (12%), dan LinkAja (3%).

“Lima brand itu kini paling banyak digunakan konsumen melakukan pembayaran digital. Mereka sangat populer karena rajin melakukan promosi dan menjalin kerja sama dengan berbagai merchant, sehingga sangat dikenal konsumen dan cakupan fitur service-nya banyak,” ujar Astrid Williandry, Direktur Snapcart Indonesia dalam keterangan tertulis pada Minggu (13/12).

Baca Juga: ShopeePay menggandeng KFC untuk permudah pembayaran non-tunai

Dari lima e-wallet itu, ShopeePay yang pertumbuhan bisnisnya kini melaju paling pesat. Data pada September lalu mencatat 68% responden mengaku menggunakan ShopeePay untuk melakukan pembayaran, meningkat menjadi 72% responden menggunakan ShopeePay pada Desember.

Hasil akhir di bulan Desember yang berhasil diraih oleh ShopeePay mengungguli brand-brand lain, seperti OVO yang turun dari 56% responden pada September, menjadi 55% pada Desember.

Sedang Gopay pada September 56%, turun drastis menjadi 52% di Desember. Penyelenggara Dana pada September 42%, mengalami penurunan di bulan Desember 40%, dan LinkAja di September 19%, naik menjadi 21% di bulan Desember.

Data di atas pun selaras dengan hasil dari besarnya total pangsa pengguna di mana ShopeePay berhasil mencatat 28% responden mengaku menggunakan ShopeePay untuk melakukan pembayaran di bulan September.

Nilai itu meningkat pesat menjadi 30% responden menggunakan ShopeePay pada Desember jika dibandingkan dengan proporsi para pemain e-wallet tanah air lainnya.

Menggeser OVO yang stagnan di 23% responden pada September dan Desember, Gopay pada September 23%, sedangkan Desember 22%. Dana yang stabil di bulan September dan Desember dengan proporsi 17% responden. Sedangkan LinkAja mengalami kenaikan tipis dari bulan September 8% menjadi 9% pada bulan Desember.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×