kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.184   16,00   0,10%
  • IDX 7.058   73,96   1,06%
  • KOMPAS100 1.054   13,96   1,34%
  • LQ45 829   11,79   1,44%
  • ISSI 213   1,14   0,54%
  • IDX30 423   7,19   1,73%
  • IDXHIDIV20 510   7,90   1,57%
  • IDX80 120   1,68   1,41%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 141   2,08   1,50%

Riset UBS Global ungkap OVO kuasai 30% transaksi pembayaran digital di Indonesia


Rabu, 24 Februari 2021 / 16:03 WIB
Riset UBS Global ungkap OVO kuasai 30% transaksi pembayaran digital di Indonesia
ILUSTRASI. Riset UBS Global ungkap OVO kuasai 30% transaksi pembayaran digital di Indonesia


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Berdasarkan riset UBS Global sebanyak 31% masyarakat Indonesia menggunakan OVO sebagai platform pembayaran digital. Dengan begitu, OVO menguasai pangsa pasar pembayaran digital di tanah air.

Riset ini melibatkan 3.600 responden dan dilakukan oleh UBS Evidence Lab yang merupakan lembaga independen yang banyak melakukan riset berdasarkan analisis yang mendalam di bawah naungan UBS Research.

Head of Corporate Communication OVO, Harumi Supit mengatakan, hal itu sejalan dengan pesatnya perkembangan perluasan ekosistem terbuka melalui kolaborasi dan inovasi yang terjadi sepanjang 2020.

Terlebih lagi, berkembangnya layanan finansial yang kini mencakup layanan asuransi, investasi serta pinjaman yang semuanya didukung oleh kenyamanan pembayaran digital.

Baca Juga: OVO luncurkan fitur pembayaran SPP dari SD hingga perguruan tinggi

“Seiring dengan komitmen kami untuk mendorong laju kolaborasi dan inovasi, kami sangat gembira dapat melayani masyarakat Indonesia dan pada saat yang bersamaan juga bangga menyaksikan peningkatan performa dan pangsa pasar OVO yang mencapai 31% di 2020, naik dari 20% sebelumnya di 2019,” kata Harumi dalam keterangan resmi, Rabu (24/2).

Saat ini, OVO hadir di 115 juta perangkat dan 426 kota, sementara jumlah merchant mitra OVO sudah menembus angka 1,2 juta atau dua pertiganya merupakan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

“Merupakan suatu kebanggaan melihat geliat perkembangan UMKM yang terus tumbuh walaupun di masa sulit saat ini. Terbukti, jumlah pelaku UMKM yang memilih bergabung dalam ekosistem terbuka OVO meningkat sebesar 95% di tahun 2020,” papar Harumi.

Sepanjang 2020, OVO terus berupaya menjawab dan memenuhi berbagai kebutuhan pengguna melalui kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperluas jaringan bisnisnya. OVO menggandeng banyak mitra, mulai dari mitra rintisan (startup) maupun perusahaan terkemuka.

Baca Juga: Penuhi kebutuhan talenta, Unika Atma Jaya gandeng OVO-Bareksa rilis Fintech Academy

Kolaborasi yang dilakukan OVO antara lain dengan Bank BRI, Prudential Indonesia, Manulife Aset Manajemen Indonesia, Zalora, Lazada, BliBli, Bhinneka.com, dan masih banyak lainnya. Baru-baru ini, OVO juga berkolaborasi dengan jaringan lembaga pendidikan, sekolah dan universitas untuk memudahkan pengguna dalam membayar uang sekolah.

Tidak hanya itu, sejak awal pandemi perusahaan menjadi salah satu mitra strategis pemerintah untuk uang elektronik dalam program Kartu Prakerja. OVO mendapat amanah menyalurkan dana insentif pada program tersebut.

Selanjutnya: OVO lanjutkan pengembangan produk asuransi dan investasi dalam platform

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×