Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah meluncurkan peta jalan (roadmap) pengembangan dan penguatan perasuransian 2023-2027. Pelaku asosiasi yang juga terlibat di dalam penyusunan roadmap menyambut baik peluncuran ini.
Memang disebut-sebut roadmap ini diluncurkan demi mengembalikan kepercayaan publik ke industri asuransi yang belakangan perlu dilakukan pengembangan dan penguatan. Selain itu, demi meningkatkan penetrasi asuransi di Indonesia yang masih rendah.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono menyampaikan bahwa tingkat penetrasi Indonesia masih sangat rendah kalah dibandingkan negara-negara di ASEAN. Padahal pertumbuhan ekonomi Indonesia konsisten di level 5% dan diproyeksikan di 2024 tumbuh sama.
“Jadi potensi itulah yang mesti kita eksplore lebih lanjut mengenai produk asuransi yang kita akan jual. Tentunya upaya untuk memulai mengembalikan kepercayaan masyarakat harus di komunikasikan dengan baik, baik itu produknya, regulasinya dan sebagainya,” ujarnya di Jakarta, Senin (23/10).
Baca Juga: Tingkatkan Kepercayaan Publik, OJK Luncurkan Roadmap Perasuransian 2023-2027
Ogi menuturkan, berdasarkan hasil survei di tahun 2022 tingkat penetrasi asuransi di Indonesia pada tahun 2022 masih cukup rendah, yaitu pada level 2,27%, dibandingkan negara-negara di ASEAN.
“Berdasarkan survei tahun 2022 hanya 16% yang membeli produk asuransi. Sementara literasi asuransi sekitar dua kali lipat, sekitar 33%, jadi hanya separuh orang yang paham asuransi membeli produk asuransi, berarti belum ada kepercayaan terhadap produk asuransi yang ditawarkan,” tuturnya.
Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Budi Tampubolon mengatakan bahwa meningkatkan penetrasi itu pentung untuk pertumbuhan industri. Namun, pertumbuhan tersebut harus berkualitas dan dicintai masyarakat.
“Sehingga industri ini berkelanjutan sebagai tagline (asuransi) sekarang, ‘Pahami dan Miliki’. Peluncuran peta jalan ini, bagaimana kita bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat melalui reformasi industri,” katanya di tempat yang sama.
Budi menyatakan, roadmap ini berlaku di seluruh kanal distribusi termasuk agen asuransi agar lebih berkualitas. Menurutnya, agen asuransi bisa lebih memperhatikan dan memahami kebutuhan nasabah.
“Sehingga agen bisa menawarkan program asuransi yang ada. Kemudian sepanjang masa polis berlaku, yang kami inginkan juga adalah memberikan layanan yang terbaik kepada nasabah,” katanya.
Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan menyampaikan pihaknya tentu mendukung roadmap perasuransian ini. Dia bilang, pihaknya juga akan mengawal implementasi roadmap tersebut.
“Kita akan bekerja di dalam task force, bagaimana kita mengimplementasikan dan ada timeline-nya,” kata dia.
Baca Juga: Dua Perusahaan Asuransi Tak Ikuti Spin Off UUS, Ini Penjelasan OJK
Budi menerangkan, pihaknya menargetkan punya satu juta agen dalam lima tahun ke depan. Untuk itu, AAUI juga terus melakukan koordinasi dengan regulator untuk mencapai target tersebut.
“Kita optimis dan berkoordinasi dengan OJK, karena prakteknya kita yang melakukan tapi harus tetap berkoordinasi dengan OJK. Kita dalam pengawasan, tidak hanya horizontal tapi vertikal, ini momentum agak sensitif tapi harus dilakukan, kita jadi satu ekosistem,” terangnya.
Senada dengan yang lain, Ketua Asosiasi Perusahaan Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (Apparindo), Yulius Bhayangkara menegaskan penetrasi asuransi memang rendah dengan roadmap ini ia yakin mampu meningkatkan itu.
“Kita akan bangun sama-sama, industri asuransi ini industri besar, kami semuanya (asosiasi) adalah subsistemnya, apabila ada satu yang sakit semuanya sakit. Itu sebenarnya poin roadmap ini,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News