Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Efek serangan siber yang dialami PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI telah memicu bank tersebut untuk memperbaiki semua komponen IT yang dimiliki. Salah satunya ialah merombak aplikasi mobile banking yang dimiliki.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo bilang, langkah besar-besaran tersebut akan dilakukan dalam beberapa tahun ke depan. Sejalan dengan dua direksi baru yang dinilai cukup berpengalaman sebelumnya di Bank Mandiri.
“Mobile banking akan kita bongkar, akan ada mobile banking baru BSI yang juga harapannya kualitas setara dengan Livin milik Bank Mandiri,” ujar pria yang akrab disapa Tiko, Senin.
Baca Juga: BSI dan KONI Bersinergi Majukan Olahraga Indonesia, Dukung PSSI Gelar FIFA Match Day
Tak hanya itu, Tiko juga menyebut bahwa saat ini akan kembali dilakukan pengecekan terkait kebutuhan tambahan untuk security investment.
Mengingat, masih ada PC-PC lama yang sekiranya perlu diganti karena berpotensi adanya virus juga berasal dari situ.
Untuk melakukan hal itu semua, Tiko tak menampik bakal ada peningkatan belanja modal (capex) yang akan dialokasikan untuk BSI di tahun ini dan tahun depan.
Sayangnya, Ia belum bisa menyebut berapa capex yang akan dibutuhkan untuk keperluan itu. “Pasti, pasti. Lagi dihitung,” ujarnya.
Dalam hal ini, Tiko bilang akan ada penghitungan ulang karena terkait capex dikarenakan kejadian serangan siber yang sempat dialami BSI beberapa waktu lalu. Dimana, akan diinvetairisis apa saja keperluannya.
Baca Juga: BSI Maslahat Lakukan Launching Rumah Tahfidz Bina Santri Indonesia di Semarang
“Mungkin butuh waktu ada jangka pendek dan jangka panjang, mungkin perkiraan 3 bulan, 6 bulan, setahun. Untuk dinaiikkan kualitasnya setara dengan Bank Mandiri,” ujarnya.
Sebagai informasi, BSI tahun ini telah mengalokasikan anggaran mencapai Rp 580 miliar. Angka tersebut naik cukup signifikan dari tahun sebelumnya sekitar Rp 280 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News