kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,64   -18,87   -2.02%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rumor hangat: Pemerintah berencana tetapkan tarif transaksi seragam bagi e-wallet


Kamis, 02 Januari 2020 / 09:46 WIB
Rumor hangat: Pemerintah berencana tetapkan tarif transaksi seragam bagi e-wallet
ILUSTRASI. Pengunjung melakukan transaksi digital dengan Quick Response Indonesia Standard (QRIS) Code di Nusa Dua, Bali, Rabu (10/10). Dengan menggunakan QR Code tersebut para pengguna dapat bertransaksi dengan e-wallet domestik dan luar negeri di merchant BNI. ANT


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Para startup telah membakar insentif jutaan dolar untuk memikat vendor di Indonesia, di mana industri pembayaran digital bernilai miliaran dolar telah berkembang karena lebih dari setengah populasinya yang hampir 270 juta orang tidak memiliki rekening bank.

Menurut laporan yang dirilis oleh Google, Temasek dan Bain & Co, ekonomi industri internet Indonesia diprediksi bernilai US$ 40 miliar tahun ini dan diperkirakan akan tumbuh lebih dari tiga kali lipat pada tahun 2025.

Memukul semua

Sumber Reuters juga membisikkan, Bank Indonesia belum memutuskan biaya transaksi yang akan diterapkan bagi vendor besar. Namun, seorang sumber bilang, biaya itu juga kemungkinan ditetapkan sebesar 0,7%.

Baca Juga: Hore, BCA Mobile bisa buat transaksi digital berbasis QRIS

Sebuah peritel besar biasanya dikenakan antara 0,5% hingga 2%. Sebagai patokan, Visa dan Mastercard mengenakan biaya sekitar 2% hingga 3%.

“Ini akan menyakiti kita semua,” kata seorang eksekutif di perusahaan e-wallet Indonesia yang tidak ingin disebutkan namanya.

Sumber Reuters menyebut, biaya yang diperoleh dari transaksi e-wallet harus dibagi tiga di bawah sistem baru, yakni: di antara perusahaan e-wallet, pihak perantara yang melakukan proses pembayaran, dan Penyelesaian Transaksi Elektronik Nasional - sebuah konsorsium pemberi pinjaman utama Indonesia.

Baca Juga: Bukan cuma guyonan, sebentar lagi bayar sekolah memang bisa pakai GoPay

Sampai sekarang perusahaan e-wallet menyimpan seluruh biaya atau membagi dengan beberapa pemroses pembayaran, dan tidak ada pemberi pinjaman yang terlibat.

Perwakilan untuk DANA, GoJek dan Ovo tidak mengomentari proposal tarif seragam, tetapi mengatakan bahwa langkah Indonesia untuk menstandarisasi jaringan QR baik untuk industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×