CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   -35.000   -2,31%
  • USD/IDR 15.800   -121,00   -0,77%
  • IDX 7.322   55,53   0,76%
  • KOMPAS100 1.120   5,81   0,52%
  • LQ45 885   5,41   0,62%
  • ISSI 222   1,93   0,88%
  • IDX30 453   1,57   0,35%
  • IDXHIDIV20 545   1,27   0,23%
  • IDX80 128   0,70   0,54%
  • IDXV30 137   1,60   1,18%
  • IDXQ30 151   0,42   0,28%

Rupiah keok, simpanan valas meningkat


Kamis, 06 Agustus 2015 / 11:13 WIB
Rupiah keok, simpanan valas meningkat


Reporter: Christine Novita Nababan, Issa Almawadi | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Depresiasi rupiah mendorong masyarakat getol menumpuk pundi-pundi simpanan dalam bentuk valuta asing (valas). Misalnya saja Oki Samudra. Karyawan perusahaan swasta ini mengaku telah mengonversi seluruh simpanannya dari rupiah ke dollar Singapura, belum lama ini.

Alasan Oki, nilai tukar rupiah semakin loyo dan bunga simpanan di bank tidak menarik. "Biaya administrasi simpanan valas lumayan besar dan bunganya kecil. Namun, nilai tukar sedang tinggi. Jadi, saya memilih mengamankan dollar untuk investasi jangka pendek," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (5/8).

Kisah Oki menjadi cerminan kenaikan nilai simpanan dalam valas sebesar 3,46% selama sebulan terakhir. Data terbaru Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menunjukkan, simpanan valas naik dari sebesar Rp 750,98 triliun menjadi Rp 776,95 triliun per akhir Juni 2015, ketimbang bulan sebelumnya (month on month/mom).

Pada periode yang sama, jumlah rekening simpanan valas naik tipis 0,45% dari 1,08 juta rekening di akhir Mei 2015 menjadi 1,09 juta rekening. Namun, tidak seluruh bank mengalami kenaikan simpanan valas.

Beberapa bank yang dihubungi KONTAN mengaku tidak ada peningkatan yang berarti dari simpanan valas hingga Juni 2015 lalu. Bank Permata misalnya. Bianto Surodjo, Direktur Retail Banking Bank Permata menuturkan, tidak terlihat kenaikan minat nasabah terhadap produk valas. "Hal ini juga terefleksi dari pertumbuhan dana murah valas yang relatif normal dibandingkan tahun sebelumnya," tutur Bianto.

Saat ini, lanjut Bianto, simpanan valas di Bank Permata hampir 25% atau seperempat dari total dana pihak ketiga (DPK). Hingga Juni lalu, DPK Bank Permata hanya naik 4% menjadi Rp 144 triliun.

Lani Darmawan, Direktur Ritel Bank International Indonesia (BII) juga mengatakan, tidak ada kenaikan simpanan valas. Sebab, BII tidak gencar mempromosikan tabungan valas karena lebih mengutamakan tabungan rupiah berbasis syariah.

"Namun untuk valas, kami lebih fokuskan ke nasabah korporasi untuk produk giro dan deposito," terang lani. Gambaran saja, simpanan nasabah BII tumbuh sebesar 1,1% dari Rp 105,9 triliun menjadi Rp 107,1 triliun per Juni 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×