kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.375   30,00   0,18%
  • IDX 7.615   71,26   0,94%
  • KOMPAS100 1.060   12,24   1,17%
  • LQ45 803   8,71   1,10%
  • ISSI 254   2,19   0,87%
  • IDX30 416   4,77   1,16%
  • IDXHIDIV20 477   5,07   1,07%
  • IDX80 120   1,30   1,09%
  • IDXV30 123   1,76   1,45%
  • IDXQ30 132   1,14   0,87%

Samir Nilai Pendanaan Lender Luar Negeri Meningkat Jadi Sinyal Positif bagi Industri


Senin, 28 Juli 2025 / 21:19 WIB
Samir Nilai Pendanaan Lender Luar Negeri Meningkat Jadi Sinyal Positif bagi Industri
ILUSTRASI. Bisnis fintech peer to peer (P2P) lending.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pemberi dana atau lender luar negeri di industri fintech peer to peer (P2P) atau pinjaman daring (pindar) lending meningkat. Adapun nilai pendanaan dari lender luar negeri meningkat 14,52% secara Year on Year (YoY), menjadi sebesar Rp 13,09 triliun per Mei 2025.

Mengenai hal itu, fintech lending PT Sahabat Mikro Fintek (Samir) melihat pendanaan lender luar negeri yang meningkat sebagai sinyal positif kepercayaan investor global terhadap potensi industri fintech lending di Indonesia.

CEO Samir Yonathan Gautama berpendapat ada sejumlah faktor yang memengaruhi peningkatan tersebut mulai dari regulasi hingga permintaan masyarakat terhadap layanan fintech lending yang masih besar.

Baca Juga: Pendanaan Lender Luar Negeri di Fintech Lending Meningkat, Ini Kata Pengamat

"Faktor yang memengaruhi, yakni iklim regulasi yang makin jelas, penetrasi digital yang tinggi, serta kebutuhan pembiayaan UMKM yang masih besar," ungkapnya kepada Kontan, Senin (28/7/2025).

Untuk tren ke depannya, Samir optimistis peluang pertumbuhan masih terbuka, termasuk dari sisi pendanaan lender luar negeri. Namun, dia bilang peluang yang terbuka itu tentunya perlu diseimbangkan dengan prinsip kehati-hatian, manajemen risiko, serta kesesuaian dengan kebutuhan pendanaan dari sisi demand borrower.

Baca Juga: Pendanaan Lender Luar Negeri di Fintech Lending Capai Rp 13,09 Triliun per Mei 2025

Untuk kondisi perusahaan, Yonathan menerangkan saat ini Samir memang telah menjalin kerja sama dengan beberapa mitra pendanaan luar negeri. Porsinya tetap dikelola secara proporsional, sesuai dengan regulasi OJK dan sejalan dengan prinsip diversifikasi sumber pendanaan. 

"Terkait penambahan porsi lender luar negeri, tentu kami sangat terbuka. Namun, kajian tetap dilakukan berdasarkan kebutuhan bisnis, kondisi ekonomi makro Indonesia dan dinamika kompetitor kami," ungkap Yonathan. 

Baca Juga: Samir Catat Penyaluran Pinjaman Rp 255 Miliar pada Mei 2025

Selanjutnya: Diastika Biotekindo (CHEK) Kantongi Laba Rp 5,25 Miliar pada Semester I-2025

Menarik Dibaca: Begini Peran Orangtua Untuk Mencegah Anak Terkena Demam Berdarah Dengue

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×