CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Samir Optimistis Penyaluran Pinjaman Tahun Ini Tumbuh Signifikan


Kamis, 29 Februari 2024 / 17:27 WIB
Samir Optimistis Penyaluran Pinjaman Tahun Ini Tumbuh Signifikan
ILUSTRASI. Peer to Peer Lending.


Reporter: Aldehead Marinda | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sahabat Mikro Fintek (Samir) targetkan penyaluran pembiayaan hingga akhir tahun 2024 sebesar Rp 1 triliun.

CEO Samir Yonathan Gautama mencatat  sampai awal tahun ini Samir Fintech sudah berhasil menyalurkan dana sekitar Rp 700 miliar. Menurutnya pertumbuhan penyaluran pinjaman Samir sepanjang 2023 cukup signifikan. Yonathan mengungkapkan hal tersebut dipengaruhi ada faktor perubahan model bisnis yang diterapkan Samir.

“Pada Januari 2023 kami menyalurkan dana hanya sebesar Rp 2,5 miliar sementara di Januari 2024 kami menyalurkan dana sebesar Rp 59 miliar,” ucap Yonathan pada Kontan, Kamis (29/2).

Di lain sisi Yonathan juga mengungkapkan tren gagal bayar pada fintech P2P lending ini belakangan sedang meningkat. Menurutnya hal tersebut memiliki dampak pada kinerja portofolio perusahaan.

Baca Juga: OJK Terbitkan Tiga SEOJK untuk Fintech Lending, BP Tapera dan PPSP, Apa Isinya?

“Jika tidak dapat dimitigasi dengan baik, berpotensi mengarah pada kerugian finansial dan menurunkan kepercayaan pengguna,” jelas Yonathan.

Dengan demikian sebagai penyelenggara P2P, Samir menerapkan beberapa langkah mitigasi. Yonathan menjelaskan untuk menghindari hal tersebut Samir selalu aktif memantau dan menganalisis risiko serta mengimplementasikan strategi mitigasi risiko yang efektif.  

Menyoal tren gagal bayar yang marak terjadi belakangan, Samir menyebut hal ini cenderung membuat investor dan penerima dana lebih berhati-hati dalam bertransaksi.

“Untuk mengatasi ini, Samir terus meningkatkan proses penilaian risiko dan memastikan transparansi dan integritas dalam semua transaksi,” ungkap Yonathan.

Walaupun demikian, Samir sejauh ini masih mampu menahan angka TWP mereka di bawah 5% sesuai dengan bechmark yang ditetapkan pihak regulator. Samir juga memperkuat pemantauan dan penagihan pendanaan dengan tujuan menjaga kepercayaan lender kepada borrower.

Baca Juga: Dukung Pemasaran Digital untuk UMKM, Kredit Pintar Menggelar Pelatihan

“Dalam hal ini melibatkan penggunaan teknologi dan analisis data untuk mengidentifikasi potensi risiko, edukasi keuangan kepada penerima dana, serta komunikasi yang jelas dan terbuka tentang kewajiban dan konsekuensi gagal bayar.” ujarnya.

Selain itu Yonathan mengatakan pendekatan yang holistik, efisiensi operasional dan analisis risiko, hingga ekspansi pasar untuk menjangkau segmen baru juga dilaksanakan oleh Samir untuk memenuhi diversifikasi kebutuhan pelanggan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×