Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Antar perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) semakin rajin berkolaborasi. Terbaru PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) menggandeng PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) kepada 37.699 karyawan PNM di seluruh Indonesia.
Pada Jumat (18/10), kedua perusahaan menandatangani nota kesepahaman (MoU) di Menara Taspen, Jakarta. Direktur Utama PNM Arief Mulyadi dan Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo hadir untuk menandatangani kesepakatan tersebut.
Baca Juga: Kesadaran masih rendah, Akrindo gencar melakukan literasi asuransi
Dalam kerja sama itu, Ananta mengatakan bahwa SMF memberikan fasilitas pembiayaan jangka menengah atau panjang kepada karyawan prasejahtera PNM. Tujuannya adalah membantu pemerintah dalam memberikan fasilitas perumahan yang laik dan terjangkau.
“Jelas sasarannya mensejahterakan kehidupan dengan perekonomian, salah satunya adalah papan. Dengan adanya sandang dan papan yang baik akan tercipta sumber daya manusia (SDM) yang baik pula,” Ananta di Jakarta, Jumat (18/10).
Sayangnya Ananta enggan mengungkapkan berapa suku bunga KPR tersebut. Pihaknya masih mengeksplorasi kerja sama tersebut, tahap selanjutnya akan diketahui terkait model bisnis dan tingkat suku bunga yang ditetapkan.
Baca Juga: Peringati hari asuransi, Dewan Asuransi Indonesia galakkan sejuta polis untuk negeri
Arief mengaku sebanyak 37.699 karyawan PNM sekitar 70%-80% adalah keluarga prasejahtera, seperti account officer (AO) di lapangan. Mereka bertugas memasarkan produk, menganalisa nasabah dan membuat laporan.
“Penyaluran KPR SMF ini bisa lewat koperasi, anak usaha atau juga nasabah PNM yang menyediakan perumahan. Akan banyak peluang dari kerja sama ini,” ujar Arief.
Kerja keduanya masih berlanjut. Diperkirakan SMF akan menggarap KPR bagi nasabah PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) beberapa tahun ke depan. melihat potensi nasabah Mekaar berjumlah 5,41 juta bisa mendapatkan KPR.
“Kalau kebutuhan pangannya sudah, Mekaar yang naik kelas akan membutuhkan papan. Rencana ini, tidak lama lagi, yaitu 2-3 tahun lagi mereka akan butuh papan,” ujar Arief.
Baca Juga: Mandiri Sekuritas mencatat pertumbuhan bisnis brokerage hingga 85%
Untuk sekarang, menurut Ananta, SMF tidak bisa bekerja sama secara langsung dengan PNM karena keterbatasan regulasi. Tapi dengan sasaran masyarakat prasejahtera, tentu akan dicari solusi untuk mempermudah mereka mendapatkan akses pembiayaan rumah murah.
PNM masih mengkaji kerja sama tersebut dengan mempertimbangkan potensi dari masing-masing perusahaan. Jika tidak bisa secara langsung, kedua perusahaan pelat merah ini berniat melibatkan lembaga lain.
Baca Juga: Revisi target, PNM bidik pembiayaan Rp 16,6 triliun di tahun 2019
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News