kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Sederet Multifinance Pasang Target Pertumbuhan Pembiayaan pada Tahun 2024


Senin, 08 Januari 2024 / 19:11 WIB
Sederet Multifinance Pasang Target Pertumbuhan Pembiayaan pada Tahun 2024
ILUSTRASI. Penjualan mobil seken di Adira Expo, Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (2/4). KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi

“Kedua, pengembangan jaringan baru di area yang potensial sehingga menciptakan peluang dan pasar baru bagi MUF. Ketiga, penetrasi captive market dari induk perusahaan dan group, serta terus menerus meningkatkan mutu dan kecepatan layanan,” jelasnya.

Tak ketinggalan, PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) membukukan pertumbuhan pembiayaan baru sebesar 14% YoY menjadi Rp 8,94 triliun di tahun 2023 dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp 7,87 triliun. Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman menyampaikan pembiayaan kendaraan bekas dan pembiayaan multiguna menjadi penyokong pertumbuhan pembiayaan baru CNAF.

“Secara komposisi penyaluran pembiayaan kedua segmen tersebut berkontribusi sebesar 75% dari total penyaluran pembiayaan baru atau meningkat 69% YoY pada periode yang sama tahun sebelumnya,” terangnya.

Ristiawan menambahkan, di tahun 2024 CNAF menargetkan pembiayaan baru sebesar Rp 10 triliun atau meningkat 15% YoY dari target di tahun 2023 yang sebesar Rp 8,5 triliun.

Adapun strategi yang akan digagas CNAF di antaranya, memberikan suku bunga yang bersaing dengan market melalui berbagai macam kanal penjualan (sales channel) yang dimiliki. Selain itu, menjaga kualitas portofolio dengan menggunakan scoring untuk memastikan kualitas nasabah  yang mempunyai tingkat risiko terkendali serta penggunaan metode Risk Based Pricing.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menyampaikan pertumbuhan pembiayaan masih terus berlanjut di 2024. Menurutnya, pembiayaan baik investasi, multiguna, dan modal kerja masing-masing akan tumbuh di tahun ini.

“Sepertinya akan moderat di kisaran 11% sampai 13%. Saya, sih, masih optimistis," ujarnya.

Suwandi mengungkapkan, perlambatan pada awal tahun bukan disebabkan adanya pemilu 2024, sebab biasanya di awal tahun multifinance belum mengebut kinerja.

Dia bilang, selama ekonomi Indonesia tak terganggu dan politik tak ada ribut-ribut, kinerja multifinance akan berjalan sesuai fungsinya. Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berdampak ke pertumbuhan pembiayaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×