kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sederet Multifinance Pasang Target Pertumbuhan Pembiayaan pada Tahun 2024


Senin, 08 Januari 2024 / 19:11 WIB
Sederet Multifinance Pasang Target Pertumbuhan Pembiayaan pada Tahun 2024
ILUSTRASI. Penjualan mobil seken di Adira Expo, Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (2/4). KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan pembiayaan alias multifinance di Tanah Air mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2023. Hal ini tampak dari penyaluran pembiayaan baru yang meningkat dari tahun sebelumnya.

PT Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance) misalnya, membukukan pembiayaan baru tumbuh sebesar 31% year on year (YoY) menjadi Rp 41,6 triliun hingga Desember 2023, dibandingkan tahun 2022.

Chief Financial Officer (CFO) Adira Finance Sylvanus Gani Mandrofa menyampaikan seluruh segmen pembiayaan Adira Finance mengalami kenaikan terutama pada segmen pembiayaan sepeda motor, non otomotif dan mobil.

“Kenaikan terutama segmen sepeda motor yang tumbuh sebesar 39% YoY, diikuti segmen non otomotif 32% YoY, dan mobil 25% YoY,” ujarnya kepada KONTAN beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Penyaluran Pembiayaan WOM Finance Naik 28% Jadi Rp 5,8 Triliun pada 2023

Gani menuturkan, dengan tumbuhnya pembiayaan baru tersebut pihaknya optimis di tahun 2024 ini bisa mengerek lagi pembiayaan tersebut.

“Perusahaan menargetkan pembiayaan baru dapat tumbuh sekitar 13% sampai 15% pada tahun 2024 dengan mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang masih cukup kuat sekitar 5% YoY,” pungkasnya.

PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) mencatat penyaluran pembiayaan baru meningkat 28% YoY menjadi Rp 5,8 triliun di tahun 2023. Direktur Keuangan WOM Finance Cincin Lisa Hadi bilang, tumbuhnya penyaluran pembiayaan tersebut ditopang oleh produk Multiguna MobilKu di mana penyalurannya naik 47% YoY menjadi Rp 3,1 triliun dibandingkan tahun 2022.

“Perusahaan memproyeksikan penyaluran pembiayaan baru pada tahun 2024 sebesar Rp 6,5 triliun, atau meningkat 11% dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” katanya.

Cicin mengungkapkan, ada beberapa strategi yang akan dilancarkan untuk menggapai target tersebut, pertama, memperluas wilayah maupun kanal distribusi pemasaran, khususnya di luar Pulau Jawa untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh fasilitas pembiayaan.

Kedua, melakukan review secara berkelanjutan terhadap kebijakan serta proses kredit untuk memperoleh kualitas kredit yang sehat dan terus bertumbuh.

“Ketiga, perusahaan juga terus memberikan beragam program promosi yang menarik, seperti program WOMbastis dan beragam program promosi lainnya,” tandasnya.

PT Mandiri Utama Finance (MUF) juga mencatatkan pertumbuhan pembiayaan baru sebesar 16% YoY menjadi Rp 20,7 triliun di tahun 2023. Direktur Utama MUF, Stanley Setia Atmadja menuturkan, segmen mobil baik mobil baru maupun bekas menjadi penopang pertumbuhan pembiayaan tersebut.

Baca Juga: Berikan Imbal Hasil Tinggi, Asing Incar Industri Multifinance Dalam Negeri

“Segmen mobil berkontribusi sebesar 80% dari total penyaluran pembiayaan baru 2023, dan tumbuh lebih dari 18% dibanding pembiayaan mobil tahun 2022,” tuturnya.

Artinya penyaluran segmen mobil MUF mencapai Rp 16,56 triliun atau tumbuh sekitar 18% YoY dibandingkan tahun 2022. 

Stanley bilang, di tahun 2024 MUF mencanangkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 20%. Bila dihitung, MUF menargetkan penyaluran pembiayaan baru mencapai Rp 24,84 triliun di tahun 2024.

Stanley menjelaskan, adapun strategi yang akan dilakukan di tahun 2024 ini antara lain pertama fokus pada peningkatan relationship dan kerja sama dengan para mitra baik konvensional maupun mitra digital.

“Kedua, pengembangan jaringan baru di area yang potensial sehingga menciptakan peluang dan pasar baru bagi MUF. Ketiga, penetrasi captive market dari induk perusahaan dan group, serta terus menerus meningkatkan mutu dan kecepatan layanan,” jelasnya.

Tak ketinggalan, PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) membukukan pertumbuhan pembiayaan baru sebesar 14% YoY menjadi Rp 8,94 triliun di tahun 2023 dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp 7,87 triliun. Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman menyampaikan pembiayaan kendaraan bekas dan pembiayaan multiguna menjadi penyokong pertumbuhan pembiayaan baru CNAF.

“Secara komposisi penyaluran pembiayaan kedua segmen tersebut berkontribusi sebesar 75% dari total penyaluran pembiayaan baru atau meningkat 69% YoY pada periode yang sama tahun sebelumnya,” terangnya.

Ristiawan menambahkan, di tahun 2024 CNAF menargetkan pembiayaan baru sebesar Rp 10 triliun atau meningkat 15% YoY dari target di tahun 2023 yang sebesar Rp 8,5 triliun.

Adapun strategi yang akan digagas CNAF di antaranya, memberikan suku bunga yang bersaing dengan market melalui berbagai macam kanal penjualan (sales channel) yang dimiliki. Selain itu, menjaga kualitas portofolio dengan menggunakan scoring untuk memastikan kualitas nasabah  yang mempunyai tingkat risiko terkendali serta penggunaan metode Risk Based Pricing.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menyampaikan pertumbuhan pembiayaan masih terus berlanjut di 2024. Menurutnya, pembiayaan baik investasi, multiguna, dan modal kerja masing-masing akan tumbuh di tahun ini.

“Sepertinya akan moderat di kisaran 11% sampai 13%. Saya, sih, masih optimistis," ujarnya.

Suwandi mengungkapkan, perlambatan pada awal tahun bukan disebabkan adanya pemilu 2024, sebab biasanya di awal tahun multifinance belum mengebut kinerja.

Dia bilang, selama ekonomi Indonesia tak terganggu dan politik tak ada ribut-ribut, kinerja multifinance akan berjalan sesuai fungsinya. Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berdampak ke pertumbuhan pembiayaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×