Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Tendi Mahadi
Namun berdasarkan data OJK hingga Oktober 2023 masih ada 7 perusahaan multifinance yang belum penuhi ketentuan modal minimum Rp 100 miliar.
Ria menjelaskan bahwa permodalan BNI Finance hingga saat ini masih terbilang cukup baik dan telah memenuhi ketentuan OJK. Di sisi lain BNI Finance masih terus berupaya untuk menguatkan modal untuk ke depannya. Ria mengatakan ada strategi yang telah dirancang BNI Finance untuk penguatan modal.
Pertumbuhan laba menjadi salah satu strategi yang diupayakan BNI Finance untuk menguatkan modal. Selain itu, Ria mengungkapkan bahwa Bank BNI akan memberikan setoran modal tahap kedua yang direncanakan sebesar Rp 400 miliar. Jumlah yang akan diberikan tersebut sama seperti pada Agustus 2023 lalu.
"Bank BNI sudah berkomitmen untuk menambah lagi setoran modal ke BNI Finance dengan jumlah yang sama (Rp 400 miliar). Sehingga nantinya jika sudah diterima modal BNI Finance menjadi Rp 1,099 triliun," ujar Ria.
Tak hanya itu, Perusahaan multifinance Mandiri Utama Finance (MUF) saat ini juga dalam kondisi permodalan yang sehat, dan memenuhi semua ketentuan OJK yang terkait permodalan.
Dimana total modal MUF per Novovember 2023 sebesar Rp 1,32 triliun. Direktur Utama Mandiri Utama Finance Stanley Setia Atmadja mengungkapkan nilai tersebut tumbuh 51,5% dibandingkan November 2022 lalu.
"November 2022 kami masih di angka Rp 868 miliar, saat ini sudah tumbuh mencapai Rp 1,32 triliun," ujar Stanley.
Stanley juga menjelaskan Mandiri Utama Finance menargetkan kenaikan nilai modal pada Desember 2024 mendatang adalah Rp 1,85 triliun. Peningkatan modal tahun depan tersebut diproyeksikan akan diperoleh seluruhnya dari pencapaian laba bersih Tahun 2024 mendatang.
"Target kami permodalan akan tumbuh lebih dari 35% dibanding proyeksi akhir tahun ini," ungkap Stanley.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News