kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah bank kecil memacu kredit


Senin, 12 Oktober 2015 / 11:07 WIB
Sejumlah bank kecil memacu kredit


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Sejumlah bank kecil menutup periode sembilan bulan di tahun 2015 dengan kinerja lumayan. Ini terlihat dari pertumbuhan kredit dan simpanan yang melejit.

Misal, Bank Sahabat Sampoerna per September 2015 yang mencetak penyaluran kredit senilai Rp 4,2 triliun dan dana pihak ketiga (DPK) Rp 4,4 triliun. Jika dibandingkan periode sama tahun 2014, kredit Bank Sampoerna itu melesat 90,9% dari Rp 2,2 triliun, dan DPK melonjak 83,3% dari Rp 2,4 triliun. "Tapi ini masih unaudited. Angka bisa berubah," kata Ali Rukmijah, Direktur Utama Bank Sampoerna, kepada KONTAN, pekan lalu (6/10).

Menjelang akhir tahun 2015 Bank Sampoerna akan tetap fokus membiayai kredit usaha kecil mikro dan menengah, khususnya yang sedang berkembang atau pada kisaran ticket size Rp 3 miliar.

Ali menyatakan, Bank Sampoerna mengawasi ketat kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang porsinya kini masih di bawah 3%. "Kami memonitor secara berkala, baik harian dan mingguan," tandasnya.

Selain Bank Sampoerna, Bank Dinar Indonesia juga sedang memacu kreditnya. Per September 2015, bank ini menyalurkan kredit Rp 1,14 triliun, naik 63,19% dari sebelumnya Rp 698,24 miliar. Hendra Lie, Direktur Utama Bank Dinar mengatakan, DPK Bank Dinar naik 19,43% menjadi Rp 1,31 triliun, serta laba melejit 150% menjadi Rp 9,16 miliar.

Menurut Hendra, Bank Dinar menjala DPK lebih berkualitas, dengan mengandalkan dana murah. Porsi dana murah Bank Dinar yang saat ini sebesar 16%, ditargetkan naik menjadi 17,5%. Untuk menarik dana murah, "Kami akan terbitkan program Depo Extra Saving," kata Hendra.

Program ini merupakan depo bundling dengan tabungan yang bertujuan meningkatkan nasabah baru. Bank Dinar ingin menjaga penyaluran kredit di level Rp 1,1 triliun dan DPK Rp 1,4 triliun sampai akhir tahun 2015.

Lain halnya dengan Bank Ina Perdana. Edy Kuntardjo, Direktur Utama Bank Ina menyatakan, per September 2015, pihaknya hanya mencatat pertumbuhan kredit 10,7% menjadi Rp 1,37 triliun. Meski begitu, tren kredit saat ini terus meningkat.

Adapun, DPK Bank Ina meningkat 34,79% menjadi Rp 1,77 triliun. Alhasil, LDR Bank Ina mencapai 76,26% atau semakin longgar karena DPK melampaui target.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×