Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan multifinance mencatatkan kinerja positif dalam pembiayaan modal kerja hingga September 2023.
Salah satunya Mandiri Utama Finance (MUF) yang berhasil mencatatkan kinerja positif dalam pembiayaan modal kerja. Terkait hal itu, Direktur Utama MUF Stanley Setia mengatakan nilai pembiayaan modal kerja hingga September 2023 sebesar Rp 584,3 miliar.
"Angka itu naik 16,04%, jika dibandingkan September 2022 sebesar Rp 503,5 miliar," ucapnya kepada KONTAN.CO.ID, Jumat (13/10).
Stanley menerangkan kenaikan tersebut selaras dengan kenaikan total pembiayaan MUF tahun ini yang didorong oleh intensifikasi kerja sama dengan para mitra. Ditambah juga penambahan kapasitas MUF melalui penambahan jaringan.
Baca Juga: Bunga Pinjol Dinilai Tinggi, MenkopUKM Minta Profil Risiko Borrower Diperbaiki
Sementara itu, dia mengatakan nilai pembiayaan modal kerja MUF hingga September 2023 tersebut setara dengan porsi 4% dari total penyaluran pembiayaan yang telah tersalurkan hingga September 2023 dengan total Rp 14,9 triliun.
Stanley menyampaikan MUF menargetkan pembiayaan modal kerja hingga akhir tahun ini sebesar Rp 603 miliar. Dia menyebut salah satu upaya yang diharapkan dapat mendorong pembiayaan modal kerja adalah peningkatan penyaluran pembiayaan pada segmen retail produktif.
Selain MUF, PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk (Adira Finance) juga berhasil mencatatkan pertumbuhan pembiayaan modal kerja hingga September 2023. Direktur Utama Adira Finance Dewa Made Susila mengatakan hingga September 2023, pembiayaan modal kerja perusahaannya mencapai Rp 879 miliar.
Baca Juga: Bunga Fintech Lending Dinilai Tinggi, Profil Risiko Minta Diperbaiki
Made menerangkan pencapaian itu tumbuh 13,86% Month to Month (MtM), jika dibandingkan pembiayaan modal kerja hingga Agustus 2023 yang mencapai Rp 772 miliar.
"Adapun pembiayaan modal kerja didominasi oleh multipurpose loan," ucapnya kepada KONTAN.CO.ID, Jumat (14/10).
Sementara itu, Made menyampaikan Adira Finance menargetkan pembiayaan baru secara keseluruhan dapat tumbuh hingga 20% pada 2023. Dia mengaku optimistis dengan target tersebut dengan mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang masih cukup kuat sekitar 5% Year on Year (YoY).
"Didukung oleh peningkatan konsumsi masyarakat, sektor pariwisata, dan kinerja ekspor yang cukup baik," ujarnya.
Made menerangkan Adira Finance telah menerapkan beberapa strategi untuk dapat modorong pembiayaan baru perusahaan, termasuk lewat pembiayaan investasi.
Baca Juga: Bunga Pinjaman Fintech Dipatok 0,4% per Hari, AFPI: Di Atas Itu Melanggar
Adapun beberapa strateginya, yaitu Adira Finance akan memperkuat dan meraih pangsa pasar di bisnis otomotif melalui diversifikasi produk dan menyediakan berbagai program penjualan yang menarik bagi nasabah.
Selain itu, memperluas jaringan ke bisnis non otomotif dengan terus melakukan diversifikasi produk yang ditawarkan untuk mendukung pertumbuhan bisnis, seperti produk multiguna, durables, dan lainnya.
"Terus mengembangkan digitalisasi di dalam perusahaan dan ekosistem, seperti melakukan proses otomatisasi dan berinvestasi dalam bisnis digital lewat Adiraku, momobil.id, momotor.id, dicicilaja.co.id, dan lainnya," ungkapnya.
Made juga menyebut Adira Finance akan melanjutkan fokus terhadap customer sentris dengan meningkatkan pelayanan, menawarkan produk yang beragam, dan memberikan program konsumen loyal.
Baca Juga: Sejumlah Multifinance Catatkan Peningkatan Pembiayaan Investasi Hingga Agustus 2023
Perusahaan multifinance CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) juga mengalami pertumbuhan pembiayaan modal kerja hingga September 2023.
Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman menerangkan sampai akhir September 2023, perusahaannya mencatatkan pembiayaan modal kerja sebesar Rp 1,36 triliun.
"Nilai itu tumbuh 28%, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,06 triliun," ucapnya.
Ristiawan menyampaikan pembiayaan modal kerja di CNAF sampai dengan September 2023 berkontribusi sebesar 18% dari total pembiayaan perusahaan.
Dia menjelaskan peningkatan pembiayaan modal kerja dipengaruhi oleh permintaan yang cukup tinggi sejalan dengan bertumbuhnya perekonomian Indonesia yang makin membaik dan kebutuhan akan dana makin meningkat. Adapun embiayaan modal kerja CNAF rata-rata digunakan untuk usaha atau kegiatan yang bersifat produktif.
Ristiawan mengatakan sepanjang 2023, CNAF menargetkan pertumbuhan pembiayaan modal kerja sebesar Rp 1,25 triliun. Adapun salah satu strategi pendorong pertumbuhan pembiayaan modal kerja di CNAF, yakni dengan memberikan suku bunga yang bersaing dengan market melalui berbagai macam kanal penjualan (sales channel) yang dimiliki oleh CNAF.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News