kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sejumlah Pemain Asuransi Jiwa Optimistis Bisnis Untilink Bakal Membaik Tahun Ini


Senin, 26 Februari 2024 / 16:04 WIB
Sejumlah Pemain Asuransi Jiwa Optimistis Bisnis Untilink Bakal Membaik Tahun Ini
ILUSTRASI. Nasabah mencari informasi mengenai produk unit link dari asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Rabu (2/1). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/02/2022


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Industri perasuransian optimis premi produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi alias unitlink (Paydi) bakal pulih (rebound) di tahun ini. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebab pendapatan premi unitlink telah cukup signifikan.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun Ogi Prastomiyono mengatakan mencatat akumulasi premi asuransi jiwa masih terkontraksi sebesar 7,99% year on year (YoY) menjadi Rp 117,41 triliun di tahun 2023. Walaupun ini masih ditekan oleh premi unitlink tetapi ini sudah mencapai batas (bottom) dan diperkirakan bakal rebound.

“Kami memperkirakan capaian ini sudah menyentuh bottom untuk asuransi jiwa khususnya unitlink (Paydi),“ ujarnya di Jakarta, Pekan lalu.

Ogi menjelaskan, pihaknya optimis kinerja produk unitlink bakal berangsur baik di tahun ini, pasalnya produk ini telah menyentuh batas (bottom) dan telah menunjukkan performa positif. Menurutnya, ini didorong oleh keluarnya Surat Edaran OJK (SEOJK) tentang Paydi yang berjalan baik.

Baca Juga: Soal Asuransi Mobil Listrik, OJK Bakal Siapkan Aturan Khusus

“Jadi tak mungkin kembali ke titik awal. Saya menyebutnya new equiliubrium, tapi kira-kira (pendapatan premi unitlink) Rp 4,6 triliun – Rp 4,7 triliun per bulan, itu berarti sudah bagus. Kalau sudah naik itu artinya kita sudah selamat (industri asuransi jiwa membaik),” jelasnya.

PT BNI Life Insurance optimis bila kinerja produk unitlink perusahaan juga bakal tumbuh di tahun ini. Namun, pada awal tahun ini perusahaan masih mengalami penurunan premi dari segmen tersebut.

“Kami optimis bahwa produk unitlink masih memiliki potensi untuk tumbuh di tahun ini,” ujar Plt. Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan kepada KONTAN, Jumat (23/2).

Eben menyebutkan, hingga Januari 2024 pendapatan premi unitlink BNI Life mencapai Rp 91 miliar mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sayangnya, dia tak menyebutkan berapa besar turunnya premi tersebut.

“BNI Life memproyeksikan pendapatan premi dari produk unitlink di tahun ini sebesar 1,49 triliun rupiah atau naik sekitar 4,4% dibandingkan pencapaian tahun 2023,” terangnya.

Eben mengungkapkan, untuk mencapai pertumbuhan premi unitlink di tahun 2024 pihaknya telah menyusun beberapa strategi yang bakal dijalankan. Pertama, segmentasi nasabah dari usia dan penghasilan.

“Kedua, penambahan manfaat produk asuransi tambahan (rider), ketiga, membuat marketing program untuk penjualan produk,” ungkapnya.

Baca Juga: OJK Proyeksikan Piutang Pembiayaan Industri Multifinance Tumbuh 12% di 2024

Sebelumnya, Eben menuturkan, pihaknya mencatat pertumbuhan pendapatan premi sebesar 7,6% YoY menjadi Rp 5,4 triliun (unaudited) di tahun 2023.

“Pertumbuhan pendapatan premi BNI Life di 2023 ditopang oleh kenaikan premi dari kanal employee benefit dari Rp 1,2 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp 1,8 triliun pada tahun 2023,” tuturnya.

Tahun ini, lanjut dia, pihaknya menargetkan pendapatan premi tembus di angka Rp 6,4 triliun atau tumbuh sekitar 19% dari perolehan tahun 2023.

PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) lewat ketentuan baru yang diberikan oleh regulator terkait penjualan unitlink, perusahaan optimis mampu memasarkan produk tersebut dan menciptakan pertumbuhan.

“Saat ini tenaga pemasar IFG Life telah terbiasa melakukan penjualan unitlink sesuai dengan ketentuan OJK yang berlaku sejak Maret 2023, sehingga kami cukup optimis bahwa premi unitlink tahun 2024 akan tumbuh,” kata Sekretaris Perusahaan IFG Life Gatot Haryadi.

Gatot menyatakan, premi unitlink di tahun 2024 bakal tumbuh melebihi perolehan di tahun 2023. Pihaknya mencatat, tahun lalu pendapatan premi unitlink mencapai Rp 59 miliar.

“Di tahun 2024, penjualan Unitlink kepada potensial nasabah akan didampingi dengan produk LifeSERIES seperti IFG LifeCOVER untuk proteksi kematian dan IFG LifeCHANCE sebagai proteksi penyakit kritis,” terangnya.

Sebelumnya, Gatot bilang, secara keseluruhan pendapatan premi IFG Life meningkat sebesar 7,4% yoy menjadi Rp 1,2 triliun di tahun 2023, dibandingkan periode yang sama tahun 2022.

“Pendapatan premi Ini didominasi dari lini bisnis korporasi,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×