Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan multifinance mendapat suntikan dana segar dari perbankan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan tahun ini. Hingga saat ini, sumber pendanaan perbankan masih memegang porsi terbesar.
Menurut Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno, perusahaan multifinance masih mengandalkan pendanaan dari bank karena dinilai lebih cepat dan lebih mudah dibandingkan menerbitkan surat utang. Maklum, pendanaan dari obligasi memerlukan jangka waktu panjang.
“Pendanaan dari bank masih dominan dan terus meningkat setiap tahun. Sampai saat ini, porsi sumber pendanaan industri multifinance sekitar 75% berasal dari bank, sisanya penerbitan surat utang dan ekuitas perusahaan,” kata Suwandi kepada Kontan.co.id, beberapa waktu lalu.
Misalnya, PT SGMW Multifinance Indonesia atau Wuling Finance dan Standard Chartered Bank Indonesia, telah menandatangani perjanjian fasilitas peningkatan kerjasama multilateral dengan nilai Rp 600 miliar pada akhir bulan Mei lalu.
Pemegang saham Wuling Finance yang terdiri dari SAIC Motor HK Investment Limited, PT SGMW Motor Indonesia, General Motor Financial, Inc dan PT Sinarmas Multiartha, Tbk telah menginvestasikan Rp 600 miliar untuk mendukung pengembangan bisnis pada tahap awal.
Menurut Nathan Sun, Direktur Utama Wuling Finance pada tahap pertama, Wuling Finance telah membangun 75 jaringan layanan untuk mendukung penjualan diler Wuling di Indonesia.
”Sebagai anggota baru industri multifinance, kami berharap dengan dukungan dari Standard Chartered Indonesia, kami dapat mengembangkan bisnis kami lebih cepat, ”kata Nathan Sun beberapa waktu yang lalu.
Alasan Standard Chartered Bank sebagai sumber pembiayaan adalah salah satu bank tertua di Indonesia yang berpengalaman lebih dari 150 tahun di pasar. Bank menyediakan beragam layanan yang andal dan inovatif di Indonesia, didukung dengan jaringan internasionalnya yang menjangkau 60 pasar paling dinamis di dunia, yang siap mendukung SAIC Motor secara global.
Perjanjian pembiayaan ini adalah bagian dari komitmen Standard Chartered Bank untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang. Standard Chartered Bank Indonesia menjadi mitra pendanaan strategis pertama Wuling Finance dinilai menunjukkan komitmennya terhadap kerjasama bisnis.
“Standard Chartered Bank Indonesia sepenuhnya memahami betapa pentingnya waktu, kenyamanan, dan efisiensi terhadap keberhasilan bisnis perusahaan dan bertujuan membantu Wuling Finance memaksimalkan kesempatan untuk menyelaraskan keuangan yang kompleks,” Kata Haryanto Suganda, Country Global Banking Head of Standard Chartered Bank Indonesia.
Selain itu pemain multifinance lainnya yaitu PT Buana Finance Tbk juga telah mendapatkan pinjaman fasilitas kredit sebesar Rp 100 miliar pada akhir bulan Mei lalu. Kredit tersebut diperoleh dari PT Bank QNB Indonesia Tbk.
"Buana Finance sudah berhubungan lama dengan Bank QNB. Fasilitas ini merupakan penambahan atas fasilitas bilateral yang sudah ada. Di samping secara bilateral QNB juga ikut juga dalam Sindikasi," ujar Corporate Secretary Buana Finance Ted Suyani beberapa waktu yang lalu.
Buana Finance dan Bank QNB menandatangani perjanjian kredit pada akhir bulan Mei lalu. Fasilitas kredit ini bertenor 36 bulan.
Menurut Ted Suyani, tahun ini Buana Finance menargetkan pendanaan kurang lebih Rp 2,8 triliun. Komitmen yang sudah diperoleh sampai dengan Mei yaitu Rp 1,2 triliun.
Artinya, sisa kebutuhan Rp 1,6 triliun masih dalam proses dengan beberapa bank. Bank tersebut antara lain PT Bank Danamon Indonesia dan Standard Chartered. Nantinya dana itu untuk pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan.
Asal tahu saja, Hingga April 2019, nilai pembiayaan baru Buana Finance tercatat sebesar Rp 1 triliun, meningkat 18% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News