Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank di Tanah Air memproyeksikan terjadinya lonjakan transaksi digital pada periode Natal dan Tahun Baru 2025. Hal ini sejalan dengan adanya digitalisasi yang sangat berdampak pada perubahan pola transaksi masyarakat menjadi digital.
Oleh karena itu, sejumlah bank telah mengatur strategi dalam menghadapi lonjakan transaksi pada periode Nataru tahun ini.
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menegaskan akan terus menjaga ketersediaan dan keandalan layanan digital guna memastikan kelancaran transaksi nasabah selama periode Nataru, di tengah meningkatnya volume transaksi.
Baca Juga: BCA Proyeksikan Lonjakan Transaksi Digital Jelang Libur Nataru 2025/2026
Memasuki momen libur panjang akhir tahun, BTN menargetkan pertumbuhan transaksi digital hingga 30% dibandingkan dengan bulan normal.
SEVP Digital Business BTN Thomas Wahyudi menyampaikan, target ini sejalan dengan proyeksi meningkatnya intensitas transaksi nasabah selama periode liburan, dengan tetap mengedepankan kesiapan sistem dan kualitas layanan.
"Dari sisi kontributor, BTN memperkirakan mayoritas transaksi digital pada momen Nataru akan berasal dari Balé by BTN. Jumlah transaksi melalui super app tersebut diproyeksikan menembus lebih dari 2,2 miliar transaksi, dengan nilai transaksi melampaui Rp 100 triliun," terang Thomas kepada Kontan Kamis (18/12).
Kontribusi terbesar transaksi di Balé by BTN berasal dari sejumlah fitur utama yang banyak digunakan nasabah, antara lain pembayaran QRIS, layanan transfer melalui BI-FAST maupun transfer off-us, serta fitur top up e-wallet seperti DANA, GoPay, dan ShopeePay.
"Tingginya pemanfaatan fitur-fitur tersebut mencerminkan peran Balé by BTN sebagai kanal utama transaksi harian nasabah, terutama pada periode dengan intensitas transaksi tinggi seperti akhir tahun," kata Thomas.
BTN juga mencatat lonjakan signifikan pada transaksi digital menjelang periode Nataru. Hingga November 2025, transaksi digital BTN tumbuh hampir 80% secara tahunan, seiring meningkatnya kebutuhan transaksi masyarakat di akhir tahun.
Thomas menyampaikan, pertumbuhan tersebut didorong oleh faktor musiman, mulai dari peningkatan konsumsi, pembayaran rutin, hingga berbagai aktivitas keuangan selama masa liburan.
"Di sisi lain, optimalisasi layanan digital BTN yang semakin mudah, cepat, dan aman turut menjadi katalis utama meningkatnya transaksi nasabah," kata Thomas.
Baca Juga: Asuransi Bintang Proyeksikan Premi Bakal Tumbuh 3% pada 2026
Untuk menggenjot transaksi digital sekaligus mengantisipasi lonjakan pada periode Nataru, BTN telah menyiapkan sejumlah strategi. Salah satunya melalui pelaksanaan berbagai program promosi, termasuk Balé Year End Fest, yang menawarkan cashback hingga Rp 1 juta bagi nasabah yang bertransaksi menggunakan Balé by BTN dan Kartu Debit BTN di merchant strategis.
Selain itu, BTN juga memperkuat keandalan, kapasitas, dan keamanan sistem transaksi digital melalui pengelolaan kapasitas sistem, penguatan infrastruktur, serta monitoring secara berkelanjutan. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi gangguan agar layanan tetap berjalan lancar, responsif, dan aman di tengah lonjakan transaksi.
BTN juga menyiagakan layanan call center 24 jam guna memastikan nasabah tetap mendapatkan dukungan apabila mengalami kendala selama bertransaksi secara digital sepanjang periode Natal dan Tahun Baru.
"Dengan berbagai langkah tersebut, BTN optimistis layanan digital perseroan mampu menopang kebutuhan transaksi nasabah secara optimal, sekaligus menjaga stabilitas dan keamanan sistem selama momen Nataru," tandas Thomas.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga memproyeksikan peningkatan transaksi digital menjelang momen libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Hera F. Haryn selaku EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA menilai, periode liburan akhir tahun kerap menjadi pendorong utama lonjakan transaksi seiring meningkatnya mobilitas dan aktivitas keuangan masyarakat.
Baca Juga: Saat Saham Superbank (SUPA) Cetak ARA, Saham Bank Digital Lain Malah Anjlok
Hingga September 2025, BCA mencatat volume transaksi mobile dan internet banking tumbuh 19% secara tahunan. Sejalan dengan itu, nilai transaksi digital melalui kanal tersebut juga meningkat 14% YoY.
Hera menilai, tren pertumbuhan ini mencerminkan semakin kuatnya adopsi layanan digital oleh nasabah, terutama pada periode dengan intensitas transaksi tinggi seperti Natal dan Tahun Baru.
Pada momen tersebut, nasabah cenderung memanfaatkan berbagai produk dan layanan perbankan digital untuk mendukung kebutuhan transaksi sehari-hari.
“Periode Natal dan Tahun Baru kerap berkontribusi terhadap peningkatan transaksi digital BCA, seiring tingginya mobilitas dan kebiasaan masyarakat dalam menggunakan layanan perbankan,” ucap Hera.
Untuk mengantisipasi lonjakan transaksi, BCA berkomitmen terus mengoptimalkan seluruh produk dan layanan digital yang dimiliki. Langkah ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan platform transaksi yang aman, andal, dan stabil, sekaligus tetap relevan dengan kebutuhan nasabah.
Dengan penguatan infrastruktur dan kualitas layanan digital, BCA optimistis mampu menjaga kelancaran transaksi nasabah selama periode libur Natal dan Tahun Baru, serta mempertahankan pertumbuhan transaksi digital yang berkelanjutan.
Baca Juga: Bank bjb Syariah Tetap Optimistis Menjaga Kinerja hingga Akhir 2025
Adapun PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) telah menyiapkan sejumlah strategi dalam memastikan kelancaran transaksi selama momen Nataru.
Pertama, bank BNI mengantisipasi peningkatan Kapasitas Infrastruktur Sistem IT untuk mengantisipasi lonjakan transaksi, yakni dengan melakukan optimasi kapasitas agar tetap stabil meskipun terjadi peningkatan volume serta menyiagakan tim operasional yang akan melakukan monitoring 24/7 selama periode Nataru.
Head of Division Retail Digital Product and Partnership BNI, Mesah Roni Ginting menyampaikan, bahwa perseroan juga berupaya memastikan ketersediaan uang tunai di seluruh ATM dan CRM, terutama di lokasi-lokasi strategis seperti bandara, stasiun, pusat perbelanjaan, dan tempat wisata.
"Kami memastikan ketersediaan stok kartu BNI TapCash di outlet penjualan seperti kantor cabang BNI terdekat, mitra Alfamart, Alfamidi dan Indomaret khususnya dekat pintu tol," ungkap Roni.
BNI juga memastikan kelancaran transaksi Top Up saldo BNI TapCash di seluruh channel yang tersedia seperti Wondr by BNI, ATM BNI, Agen46 hingga Mitra Alfamart, Alfamidi, Indomaret, Vending Machine di public area maupun melalui eCommerce seperti Tokopedia, Shopee, Blibli dan Gojek.
Baca Juga: Bank Mega Syariah Raih Laba Sebelum Pajak Rp 174,46 Miliar, Optimis Capai Target RBB
Pihaknya juga melakukan edukasi merchant untuk memanfaatkan QRIS sebagai solusi pembayaran non-tunai yang cepat dan mudah, terutama di tempat wisata, pasar, dan lokasi ramai lainnya.
Tak lupa, BNI mendorong nasabah untuk memanfaatkan layanan digital banking wondr by BNI untuk transaksi yang lebih mudah dan cepat, guna mengurangi risiko kepadatan di kanal fisik seperti ATM atau cabang.
Selanjutnya: BCA Proyeksikan Lonjakan Transaksi Digital Jelang Libur Nataru 2025/2026
Menarik Dibaca: Kenaikan Suku Bunga BoJ Guncang Pasar Kripto, Begini Saran bagi Investor
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













