kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.209   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.098   -66,17   -0,92%
  • KOMPAS100 1.058   -12,25   -1,14%
  • LQ45 827   -10,65   -1,27%
  • ISSI 213   -2,55   -1,18%
  • IDX30 425   -5,00   -1,16%
  • IDXHIDIV20 507   -8,83   -1,71%
  • IDX80 121   -1,34   -1,10%
  • IDXV30 125   -0,45   -0,36%
  • IDXQ30 140   -2,17   -1,53%

Sejumlah Perusahaan Multifinance Pasang Target Pertumbuhan Penyaluran Pembiayaan


Minggu, 29 Desember 2024 / 19:59 WIB
Sejumlah Perusahaan Multifinance Pasang Target Pertumbuhan Penyaluran Pembiayaan
ILUSTRASI. Piutang Multifinance: Pelayanan nasabah di PT. PT. WOM Finance, Tangerang Selatan, Selasa (1/10). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat piutang pembiayaan perusahaan multifinance sebesar Rp 499,29 triliun pada Agustus 2024. KONTAN/Baihaki/1/10/2024


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan pembiayaan menetapkan pertumbuhan target penyaluran pembiayaan meski sederet tantangan bisa menjadi hambatan untuk menyalurkan kredit.

PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) atau WOM Finance misalnya, yang menargetkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 10% pada tahun 2025. Sebagai perbandingan pada tahun 2024, WOMF menargetkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 6,5 triliun.

Baca Juga: Multifinance Masih Berani Memasang Target Tinggi

Direktur Keuangan WOM Finance, Cincin Lisa Hadi, menjelaskan, meskipun terdapat rencana kenaikan PPN 12% pada tahun 2025, perusahaan menilai masih ada peluang yang baik yang bisa dimaksimalkan.

Sehingga WOMF optimistis dapat meraih pertumbuhan penyaluran pembiayaan untuk tahun depan.

"Kami akan fokus pada strategi penyaluran pembiayaan yang bisa menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Meskipun ada beberapa perubahan, kami tetap melihat peluang yang baik di sektor pembiayaan di tahun depan," kata Cincin kepada Kontan, Kamis (26/12).

Adapun, WOM Finance memproyeksikan beberapa segmen akan terus tumbuh, sehingga dapat mendorong penyaluran pembiayaan perusahaan. Segmen pembiayaan untuk kendaraan roda dua jadi salah satu segmen yang dinilai cerah, terutama di kalangan konsumen yang mengutamakan kendaraan sebagai solusi mobilitas yang efisien dan terjangkau. 

Selain itu, segmen pembiayaan dengan jaminan BPKB Mobil & Motor juga diperkirakan akan terus mengalami pertumbuhan. Keseluruhan segmen diproyeksikan akan meningkat sekitar 10% dari tahun berjalan.

Baca Juga: BRI Finance Tetapkan Target Konservatif di Tengah Tantangan Kenaikan PPN 12%

Kemudian, terus memperluas jaringan kantor, termasuk di daerah-daerah yang masih memiliki potensi pasar yang besar, untuk meningkatkan jangkauan penyaluran pembiayaan.

"Selain itu, kami akan terus melakukan inovasi dalam produk pembiayaan, dengan menawarkan solusi yang lebih fleksibel sesuai dengan kebutuhan konsumen," lanjutnya.

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance juga meningkatkan target untuk tahun 2025. Perusahaan mematok pertumbuhan penyaluran pembiayaan baru sekitar 14% hingga 16% untuk tahun depan.

Chief of Financial Officer Adira Finance, Sylvanus Gani menjelaskan, hingga November 2024, pembiayaan baru tercatat sebesar Rp 33,5 triliun, mengalami penurunan sebesar 10% secara year on year (YoY). 

"Penurunan ini seiring dengan kondisi ekonomi domestik dan industri otomotif yang masih menantang, namun mengenai target di tahun depan, perusahaan menargetkan kenaikan sebesar 14%-16%," ujarnya kepada Kontan, Kamis (26/12).

Menurut Gani, rencana kenaikan PPN 12% serta diberlakukannya pajak obsen di tahun depan memang berpotensi meningkatkan harga kendaraan, sehingga dapat mempengaruhi minat masyarakat untuk membeli kendaraan baru.

Kendati demikian, Adira Finance tetap berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan sektor otomotif, baik untuk pembiayaan kendaraan baru maupun kendaraan bekas. Di sisi lain, Adira Finance juga melakukan diversifikasi produk seperti mengembangkan produk non otomotif, seperti produk solusi dana (multiguna) untuk memenuhi kebutuhan finansial konsumen. 

Baca Juga: WOM Finance Targetkan Pertumbuhan Pembiayaan 10% pada 2025

"Ke depannya kami akan terus menggali peluang dari segmen otomotif (baik baru maupun bekas) dan segmen non otomotif guna memberikan solusi terbaik bagi konsumen," kata Gani.

Selain itu, untuk meningkatkan minat konsumen, Adira Finance juga akan menyediakan berbagai program penjualan yang menarik, meningkatkan kualitas layanan, menawarkan produk yang beragam, serta memperkuat program loyalitas untuk meningkatkan retensi pelanggan.

Namun, PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) memiliki target yang berbeda. Perusahaan memilih untuk menetapkan target pertumbuhan kinerja yang konservatif untuk tahun 2025.

Di sepanjang tahun ini, BRI Finance menargetkan total penyaluran pembiayaan bisa menyentuh Rp 3 triliun. Adapun, sampai dengan November 2024, portofolio BRI Finance masih didominasi oleh segmen konsumer yakni seber 54,35%.

"Kami memproyeksikan segmen konsumer masih bertumbuh positif di tahun depan, didukung oleh outlook positif dari OJK yang juga memproyeksikan pertumbuhan industri multifinance sebesar 10%-12%," ujarnya kepada Kontan, Senin (23/12).

Baca Juga: Mandala Finance (MFIN) Bagi Saham Bonus Rp 117,50 Miliar

Untuk mengoptimalkan kinerja, BRI Finance melakukan sejumlah strategi yakni dengan membuat skema pembiayaan kendaraan yang menarik dengan bunga yang kompetitif.

Selain itu, BRI Finance sebagai bagian dari BRI Group akan bersinergi dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan mendorong atau memaksimalkan captive market yang memiliki potensi besar untuk mendukung pertumbuhan penyaluran pembiayaan dengan kualitas yang baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×