kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   23.000   1,19%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Sejumlah perusahaan pembiayaan masih andalkan pendanaan offshore


Senin, 28 Oktober 2019 / 20:36 WIB
Sejumlah perusahaan pembiayaan masih andalkan pendanaan offshore
ILUSTRASI. Stan lembaga pembiayaan atau multifinance Buana Finance saat pameran pasar keuangan rakyat di Jakarta (21/12/2014). Sejumlah multifinance mengandalkan pendanaan dari pinjaman sindikasi asing alias offshore di sisa tahun 2019 ini.


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Khomarul Hidayat

Sementara itu, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk dikabarkan akan dapatkan pendanaan offshore di kuartal IV 2019. "Setiap saat kami selalu melakukan berbagai inisiatif pendanaan untuk mendiversifikasikan sumber pendanaan dan mengoptimalkan biaya pendanaan atau cost of fund, temasuk penjajakan pendanaan luar negeri," kata Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila kepada Kontan.co.id, Senin (28/10).

Sebelumnya, Adira Finance telah menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi sebesar US$ 350 juta beberapa waktu lalu. Adapun bank yang berpartisipasi berasal dari Taiwan, Singapua, dan Jepang.

Baca Juga: Perkuat modal, sejumlah emiten multifinance pilih gelar rights issue

Dalam proses penerbitan pinjaman sindikasi ini, Adira Finance menunjuk BNP Paribas, DBS Bank Ltd., Malayan Banking Berhad Singapore Branch, MUFG Bank Ltd, dan United Overseas Bank Limited sebagai mandated lead arrangers dan bookrunners.

Made mengatakan untuk pendanaan offshore tahun ini sudah melebihi target yaitu sebesar US$ 300 juta.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan, industri pembiayaan saat ini masih mendapatkan pendanaan offshore karena pelaku usaha mencari kesempatan memperoleh pendanaan baru ketika perbankan dalam negeri lebih selektif memberikan pinjaman.

"Likuiditas dalam negeri semakin ketat. Bisa dilihat kondisi belakangan ini ketatnya likuiditas di dalam negeri membuat perbankan dari luar negeri tertarik untuk menawarkan pinjaman terutama kepada industri pembiayaan yang sebelumnya telah mendapatkan sindikasi pinjaman asing dan berasal dari perusahaan besar," ujar Suwandi kepada Kontan.co.id, Senin (28/10).

Baca Juga: Multifinance akui permintaan pembiayaan tidak hanya dipengaruhi tingkat bunga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×