kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Sejumlah Perusahaan Reasuransi Bukukan Pertumbuhan Kinerja Sepanjang 2024


Jumat, 24 Januari 2025 / 16:30 WIB
Sejumlah Perusahaan Reasuransi Bukukan Pertumbuhan Kinerja Sepanjang 2024
ILUSTRASI. Perusahaan reasuransi atau reinsurance PT Reasuransi MAIPARK Indonesia. Sejumlah perusahaan reasuransi di Indonesia mencatat pertumbuhan kinerja positif di sepanjang tahun 2024.


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Noverius Laoli

Sebagai informasi, berdasarkan data terakhir Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan adanya penurunan pendapatan premi serta klaim pada perusahaan reasuransi hingga November 2024.

Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono mengatakan, pendapatan premi perusahaan reasuransi mencapai Rp 25,12 triliun hingga November 2024 atau mengalami penurunan sebesar 5,41% YoY. 

Kemudian, klaim juga terkontraksi turun 5,2% secara YoY menjadi Rp 13,03 triliun. Sedangkan total aset reasuransi masih tumbuh 6,25% secara YoY.

Baca Juga: Menilik Prospek Asuransi Umum pada Tahun Depan

"Perusahaan reasuransi tengah menghadapi tantangan mencakup dinamika pasar yang semakin kompleks, terutama terkait hardening market dan keterbatasan kapasitas reasuransi domestik," kata Ogi dalam lembar jawaban tertulis OJK, Rabu (22/1).

Sebagai informasi, hardening market merupakan kondisi atau fenomena yang diyakini dapat memicu penurunan kinerja industri asuransi dan reasuransi. Fenomena itu salah satunya bisa menyebabkan industri melakukan penyesuaian tarif premi.

Ogi menilai, fenomena hardening market ini masih terjadi di sektor seperti properti dan engineering. Sementara itu kapasitas reasuransi dalam negeri juga tebilang masih terbatas untuk menampung risiko-risiko yang besar sehingga harus mengandalkan reasuransi luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×